Like

Selasa, 13 November 2012

IV. 5. Penerjemah di Foire de Strasbourg


Dari sekian banyak pengalaman saya di Paris, entah itu plesiran ke luar kota, menari di berbagai kota dan meghadiri banyak acara resepsi, sepertinya yang paling berkesan adalah menjadi pendamping dan penerjemah untuk beberapa pengusaha yang berpartisipasi di Foire de Strasbourg, di bagian timur Prancis, pada acara Pameran Produk Indonesia. Pengalaman ini menjadi titik awal yang mengantar saya menjelajah negara-negara amerika selatan, mulai dari Paraguay, Suriname, Bolivia, Brazil, Colombia, Venezuela sampai ke Mexico.

Cerita berawal dari KBRI yang mencari beberapa pelajar Indonesia dan penduduk Indonesia di Paris yang bersedia ´diangkut´ ke Strasbourg untuk membantu para pengusaha yang berjumlah sekitar 20 orang, yang akan berpartisipasi pada acara Pameran Produk Indonesia. Pihak KBRI menyediakan akomodasi, transport dan makanan selama acara pameran. Lagi-lagi disini adalah peran serta Herman yang mengajukan nama saya ke Mas Heri, bagian perdagangan di KBRI Paris. Dan saya pun akhirnya berangkat ke Strasbourg bersama Herman, Sandy, Iyeng, Ella dan Prama.
Jaga stand bersama Herman.

Pihak KBRI memberikan akomodasi tempat tinggal di Hotel Balladins, yang terletak di tengah kota, dekat pula dengan tempat pelaksanaan pameran. Di hotel Balladin (baca: baladang dalam bahasa prancis), kami tinggal selama berhari-hari sampai akhirnya menjadi plesetan: Hotel Baladang Kerang. Maksudnya Balada Kera di Dunia Fantasi. Garing, ya? Memang. Begini, nih, kalau kami berkumpul intens, yang ada bercanda garing tapi lucu.

Yang ketiban rempong adalah Siska, yang kebetulan memang tinggal di Strasbourg bersama suaminya. Saban malam, dapur apartemennya kami gunakan untuk memasak untuk bekal makan siang di pameran dan malam hari setelah pameran. Seru, aja, masak dan makan bersama. Menambah akrab dan bekerja di pameran menjadi suatu kegiatan yang menyenangkan. 

Bersama para penerjemah dan peserta pameran.

Pameran yang berlangsung selama 14 hari meninggalkan kesan dan pengalaman yang banyak untuk saya. Disini, saya banyak bertemu para pengusaha dan pengrajin yang sering mengadakan pameran di luar negeri. Setiap tahunnya, setidaknya mereka berhasil menjelajah 15 negara berbeda. Wow..Dalam hati, saya pun ingin seperti mereka: jalan-jalan ke luar negeri sambil memperkenalkan produk dan dan budaya Indonesia. 

Tidak hanya itu, mereka pun berbagi bagaimana mereka menjelajah dunia sampai proses ekspor sehingga barang-barang tersebut mereka terima dengan keadaan baik di negara tujuan.

Setelah pameran selesai, rombongan pun berpencar. Beberapa pengusaha kembali ke Indonesia, ada yang ke Croasia, Jerman, Belanda dan Brazil. Sedangkan teman-teman dan saya kembali ke Paris dan kami kembali ke rutinitas: saya kembali  ke sekolah, sebagian dari mereka kembali bekerja. Sementara Siska tetap tinggal di Strasbourg. Dia hanya sedih dan hampir menitikkan air mata ketika pameran selesai dan kami kembali ke Paris.


(Strasbourg, Sept 2005)

Foto: Koleksi Siska Truy


Cerita Lanjutan:
http://puruhita-journey.blogspot.mx/2012/11/v-1-lain-ladang-lain-belalanglain-lubuk.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar