Like

Selasa, 13 November 2012

I. 5. Berangkat ke Paris!



Ketika kesemptan itu benar-benar datang, semua pintu-pintu yang tadinya tertutup, satu-satu membukanya untuk saya. 


Persiapan keberangkatan yang terbilang tidak mudah, saya jalani juga. Seperti mengambil kursus dasar bahasa Prancis di CCF Wijaya di sore hari setelah pulang bekerja (nah, saya jadi sering tidak hadir pada saat tea time, hihi..). Saya tidak ingin tidak mempunyai bekal apa-apa ketika menginjakkan kaki di Paris. Setidaknya bahasa dasar, bisa saya kuasai. 


Lalu, saya menyiapkan dokumen-dokumen yang diperlukan. Lalu mengurus visa. Berkorespondensi dengan pihak sekolah, juga engan pihak keluarga di Prancis. Pastinya yang tidak memberikan pengertian terhadap orang tua, keluarga, teman-teman dan tentu saja tempat saya bekerja. 


Hal terberat bagi saya adalah berpisah dengan zona kenyamanan karena akan berpisah secara fisik dengan orang-orang yang kita cintai.



Lain cerita dengan orang tua yang memahami betul karakter anaknya yang ´ngotot´ dan akhirnya mengizinkan kepergian saya. Mereka tidak membekali saya dengan jumlah nominal yang besar, tetapi dengan wejangan dan nasihat bagaimana saya bisa berjuang dan bertahan hidup. Mereka membekali saya dengan doa yang tulus. 

Oleh karena itu, merupakan berkah sekali saya bisa melanjutkan sekolah, ke eropa pula. Kesempatan ini saya manfaatkan sebaik-baiknya karena itu untuk kebaikan saya dan juga untuk menghormati orang-orang yang telah memberikan kemudahan kepada saya demi mewujudkan keinginan yang saya mau.

Akhirnya, hari yang ditentukan tiba. Orang tua, kakak, adik, dan nenek ikut mengantar kepergian saya dengan doa. Dan nenek yang selalu baik hati, membuatkan cemilan arem-arem agar saya tidak kelaparan dalam perjalanan dan setibanya di sana.

Selamat tinggal tanah air! Untuk hal ini, saya paling benci airport. Jarak hanya dipisahkan oleh pintu yang angkuh dari tempat saya berasal dengan orang-orang tercinta menuju suatu tempat kehidupan baru yang sama sekali saya belum bisa bayangkan.  

Sedikit pesan untuk yang berminat melanjutkan sekolah ke Paris atau kota-kota lain di Prancis:

1. Pelajari dan kuasai dulu dengan baik bahasa Prancis dengan mengambil kursus di Indonesia. Hal ini untuk menghindari seperti ´orang hilang´ di negeri yang kebanyakan penduduknya tidak berbahasa asing lainnya.

2. Menguasai sedikit banyak bahasa prancis sangat membantu untuk pencarian informasi sekolah melalui internet atau website sekolah yang memang mayoritas menggunakan bahasa prancis.
3. Semangat dan sebaiknya tidak cepat putus asa jika bahasanya sulit dipelajari. Kesabaran akan berbuah manis.
4. Sebaiknya tidak segan mengumpulkan banyak informasi dari berbagai sumber, terutama untuk informasi sekolah yang bagus, kota yang nyaman serta tempat tinggal dan besarnya biaya hidup. Ngobrol dengan para alumni yang pernah menuntut ilmu di Prancis, menambah daftar informasi dan referensi yang luas.
5. Menabung dikit demi sedikit. Syukur-syukur bisa mendapat beasiswa yang full cover. Uang tabungan kita bisa dipakai untuk travelling weekend ke luar kota atau mengunjungi negara tetangga: Belgia, Jerman, Belanda, Spanyol dan Italia.
6. Meminta selalu doa restu terhadap orang tua. Dengarkan nasihatnya.
7. Perbanyak membaca mengenai sejarah Indonesia dan dunia serta perkaya wawasan dengan pengetahuan umum, diluar bidang studi yang ingin kita pelahari di Prancis.
8. Pelajari dan kuasai kesenian Indonesia, seperti bermain musik, menari tarian tradisional atau membatik atau kesenian Indonesia lainnya. Malu, kan, cuma bisa teriak-teriak giliran negara tetangga ´mengakui´ kesenian kita berasal dari negaranya. Sementara kita sendiri tidak mengetahui bahkan tidak menguasai kesenian tersebut..
9. Teguhkan niat dan semangat. Sebaiknya tidak usah masukin hati ketika mendengar kata orang yang sifatnya negatif atau menjatuhkan semangat kita. Ingat, ya, masa depan ada di tangan kita sendiri. Kita yang berhak memutuskan. Dan tentunya dengan jalan Tuhan.
10. Bersikap rendah hati dan terus berdoa karena memang banyak godaan menuju tujuan yang kita cita-citakan.

Bon Courage!

(Untuk semua keluarga di Indonesia yang telah mendukung)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar