Like

Jumat, 29 Maret 2013

IX. 11. Tradisi dan Kebiasaan Pesta di Amerika Latin


Kalau Anda di butir bab sebelumnya sudah membaca tentang tradisi pesta ke -15 tahun yang dirayakan dengan melihat tradisi dan kebiasaan masing-masing negara, saat ini saya ingin berbagi tentang tradisi pesta di negara-negara Amerika Latin di mana saya pernah menetap di Venezuela dan saat ini sedang menetap di Mexico.

Barbecue / Parilla / Barbekyu

Ini adalah tradisi di hampir seluruh negara-negara Amerika Latin yang pernah saya kunjungi, dari Paraguay, Brazil,  Bolivia, Colombia, Venezuela sampai Mexico. Malah hampir setiap minggu, acara keluarga ataupun kumpul bersama teman atau tetangga, barbecue adalah acara andalan.

Barbecue adalah acara rutin dan normal dilakukan karena mengingat iklim negara-negara Amerika Latin adalah tropis dan sub-tropis, yang ideal sekali untuk melakukan aktivitas barbecue yang memerlukan ruangan terbuka dan udara yang ideal.

Selain barbecue yang terdiri dari menu aneka daging, salad dan makanan lainnya, tidak lupa aneka minuman juga disajikan. Biasanya barbecue dimulai pukul 2 siang sampai tengah malam. Ya, mereka senang makan, minum dan ngobrol nggak selesai-selesai. Kalau sudah acara seperti ini, makan malam dan makan siang pun digabung.

Ngemil sambil minum

Acara ngemil makanan ringan dan minum adalah acara yang sering dilakukan juga oleh para penduduk Amerika Latin. Biasanya, mereka yang yang tidak ingin repot memasak, acara ngemil ini dijadikan pilihan dengan tujuan untuk kumpul-kumpul antar teman, keluarga dan tetangga.

Bahan cemilan biasanya ringan namun mengenyangkan. Biasanya dilakukan di akhir pekan dari pukul 8 malam sampai pagi dini hari. Tergantung dari tuan rumah atau tamu yang datang.


Ilustrasi barbecue, aneka minuman, aneka cemilan dan toast sewaktu pesta.

Musik dan dansa = Kewajiban pesta

Salah satu yang bikin seru peseta bersama penduduk Amerika Latin adalah musik dan dansa. Mulai dari aneka jenis musik latin populer seperti salsa, merengue, cumbia, reggaetón bahkan pop disco, semuanya melebur dalam acara pesta. Baik itu peseta barbecue, acara ngemil atau hanya acara kumul-kumpul. Bisa dansa atau tidak, yang penting goyang!

Pengalaman pesta di kebanyakan negara Amerika Latin itu…

  • Tamu-tamu biasanya datangnya ngaret parah dari jadwal yang ditentukan. Sebaiknya jangan mudah percaya dan menaati waktu acara. Misalnya ditulis undangan pukul 8 malam, kebanyakan para tamu datang pukul 10 malam. Acara berlangsung sampai matahari terbit. Saya jelas nggak kuat mengikuti ritme pesta mereka. Biar kata ada istilah ´The Night´s still young´, di penghujung jam 1 malam, saya sudah pulang. Ditertawakan? Pasti. Cuek aja.
  • Acara barbecue, ngemil atau acara kumpul-kumpul lainnya yang santai mereka ngaret, sih, mungkin masih dimaklumi, ya, seperti di Indonesia juga yang menganut jam karet. Tetapi kalau acara pernikahan atau pembaptisan mereka aja masih ngaret, saya nggak habis pikir. Saya pernah diundang ke acara pernikahan. Ditulisnya jam 18h00 dimulai pernikahan sipil. Si orang yang nikahin baru datang jam 19.30. Cuek aja, tuh, mereka. 
  • Waktu berada di Caracas, Venezuela, saya diundang untuk ngemil dan minum teh jam 4 sore. Saya pun datang sesuai waktu yang ditentukan oleh tuan rumah. Ketika tiba di rumahnya, dapet salam dari dimulai jam 4 sore! Si empunya rumah belum ngapa-ngapain dan belum menyiapkan apa-apa. Jadilah saya ingin ngerajangin aneka salad dan buah serta membantunya menyiapkan acara ngemil sore ini. Akhirnya acara baru dimulai pukul 6 sore. Hadeuuuhhhh…keburu laper menjelang makan malam.
  • Di Mexico City, saya pernah ketempatan untuk mengadakan acara barbecue. Acara sengaja saya mulai pukul 2 siang. Teman-teman berdatangan sejam kemudian. Saya pikir, jam 7 atau jam 8 malam akan selesai, seperti barbecue yang sudah-sudah kami lakukan. Ternyata….pukul 12 malam mereka baru pada pulang. Biarpun aneka daging sudah habis, tetapi aneka minuman yagn mereka bawa belum habis. Jadilah mereka baru pulang ketika botol-botol minuman tak tersisa isinya. Walaupun mereka membantu saya membereskan barang-barang setelah barbecue, tetap saja badan rasanya mau rontok.
  • Oh iya, biarpun kita ketempatan sebagai tuan rumah untuk acara pesta atau kita diundang sebagai tamu, biasanya kita tidak datang dengan tangan kosong. Secara lisan, kita harus membawa sesuatu, baik itu makanan atau minuman. Tuan rumah tidak menentukan kita harus membawa apa.
  • Memasang music hingga pol. Takut tetangga keberisikan? Nggak peduli. Yang penting pesta. Seringnya saya yang merasa tidak enak. Karena sewaktu pengalaman pernah tingga di Paris, kami pasti menulis surat ijin yang tertempel di pintu utama apartemen agar para tetangga memaklumi akan ada keberisikan dan kami menuliskan waktu pestanya dari pukul sekian sampai pukul sekian.

Setiap negara mempunyai tradisi dan kebiasaan pesta…

  • Sebisa mungkin kita juga mengerti dan memahami tradisi dan kebiasaan mereka berpesta yang menurut saya agak aneh jika dilihat dari budaya negeri sendiri.
  • Budaya ngaret juga sudah mendarah daging di Indonesia tercinta. Tetapi…di kebanyakan negara-negara Amerika Latin lebih juara terlambatnya. Dan mereka cuek aja seperti nggak merasa bersalah dan secara lisan, orang-orang harus maklum dengan keterlambatannya.
  • Saya yang pernah tinggal di Paris dan saat ini menetap di Mexico dan masih dipengaruhi oleh budaya latin yang kuat, maka, ini adalah salah satu geger budaya yang dahsyat untuk mengerti kebiasaan mereka berpesta.
  • Toh akhirnya kembali kepada diri kita sendiri, sih, melihatnya dari sisi apa dan bagaimana. Yang penting, sebisa mungkin kita tetap menghormati dan mempunyai toleransi yang tinggi terhadap perbedaan ini.


Amerika Latin, dimulai ketika saya berpetualangan tahun 2007 sampai saat ini.
Sebagian foto: Claudine.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar