Like

Minggu, 30 Maret 2014

XIII. 28. Mexico (27): Tequila, Minuman Khas Mexico


Apa yang ada dibenak Anda ketika mendengar nama Tequila? Ya. Anda tidak salah. Itu adalah minuman khas Mexico. Tetapi, tahukah Anda bahwa Tequila adalah nama kota kecil yang berada di barat laut negara Mexico atau yang berjarak kurang lebih 550 km dari ibukota negara tersebut atau berjarak sekitar 50 km dari kota Guadalajara? 

Pada suatu kesempatan diiringi cuaca yang cerah, saya berkeliling kota Tequila melalui Guadalajara, untuk mengenal lebih jauh tentang kota tersebut dan mengenal proses pembuatan minuman khasnya. Walaupun saya bukan penggemar alkohol, tetapi perjalanan untuk mengetahui proses ini menarik perhatian. Bersama dengan beberapa orang teman, kami pun memutuskan menghabiskan akhir pekan di Guadalajara dan Tequila.

Untuk mencapai kota Tequila, ada beberapa cara yang bisa kita lakukan. Jika Anda mempunyai waktu sedikit banyak, bisa menyewa kendaraan dari ibukota Mexico, yaitu Mexico City. Atau dengan bus umum yang nyaman. Keduanya memakan waktu kurang lebih 8 sampai 10 jam. Tergantung keadaan lalu lintas yang kita lalui. Tetapi ketika itu, waktu kami tidak banyak. Akhirnya kami memutuskan untuk naik pesawat yang ditempuh 1 jam dari Mexico City ke Guadalajara.

Guadalajara merupakan salah satu kota besar dan cukup penting di Mexico. Untuk mencapai Tequila, memang praktis melalui Guadalajara. Karena dari situ, banyak agen perjalanan yang menawarkan tur sehari penuh untuk mencapai Tequila. Kami pun memutuskan untuk mengambil tur sehari dan menghindari mengendarai kendaraan karena salah satu agenda dari tur tersebut adalah kami akan mengunjungi pabrik proses pembuatan tequila dan tentu saja ada menu tasting  atau mencoba hasil minuman tersebut.

Dalam 1 bus besar yang berkapasitas 54 kursi, kami bergabung bersama turis lainnya yang berasal dari berbagai kota di Mexico dan beberapa kota di benua amerika latin dan eropa. Singkatnya, dalam bus itu penduduknya ber-KTP internasional yang berbicara berbagai macam bahasa. Tak hilang akal, pemandu tur yang terdiri dari 2 orang wanita ini berhasil menyatukan kami dengan perkenalan dan lelucon khas mexico. 

Beberapa menit kemudian, kami akrab satu sama lain. Dari balik jendela bus, sejauh mata memandang, yang ada hanya pemandangan tanah tandus dan gersang diselingi tanaman kaktus. Terbayang hawa panas di luar bus. Tak lama kemudian, kami mulai melihat pemandangan perkebunan agave (bentuknya seperti nanas tetapi jauh lebih besar), tanaman penghasil tequila yang diolah melalui proses fermentasi. Tak sampai 1 jam menempuh perjalanan, tibalah kami di salah satu perkebunan tequila.

Disini kami dijelaskan dari awal proses pembuatan tequila. Mulai dari memangkas tunas agave untuk mendapatkan bongkolnya. Pekerjaan ini tidak mudah karena alat untuk memotongnya lumayan berat, 9 kg. Dan ini tidak ada pilihan lain selain dikerjakan manual. Pekerjaan ini dilakukan oleh beberapa buruh yang sudah bekerja puluhan tahun. 

Perkebunan agave dan pekerja yang memperagakan pemotongan agave yang merupakan bahan baku tequila untuk kemudian di proses.

Mereka amat berdedikasi dengan pekerjaannya sebagai pemangkas tanaman agave. Walaupun usia lanjut, para pekerja ini terlihat sehat dengan tangan yang kuat. Setiap satu orang pekerja, mampu memangkas antara 50 – 90 agave/hari. Beberapa peserta tur diberikan kesempatan untuk ´merasakan´ memangkas tunas agave dengan menggunakan alat ini. Saya pun mencobanya. Ya ampun! Berat sekali. Tidak terbayang bagaimana para buruh ini bekerja menghabiskan sebagian besar hidupnya memegang alat ini  untuk memangkas tunas agave.

Tahap berikutnya adalah mengumpulkan bongkol-bongkol, dipotong atau dihancurkan untuk direbus/dipanaskan, yang memerlukan waktu antara 48 – 55 jam. Lalu, kami berjalan menuju tahap selanjutnya: fermentasi, yaitu mengambil intisari dari bongkol-bongkol tersebut yang berupa jus alami. 

Hasil jus ditempatkan dalam tabung raksasa yang di atur suhunya. Proses ini memakan waktu 5 – 6 hari. Setelah masa pengambilan intisari selesai, kemudian dimasukkan ke dalam baril kayu. Lamanya proses penyimpanan dalam baril kayu ini tergantung jenis tequila yang ingin dihasilkan. 

Lamanya bisa 8 bulan sampai 5 tahun. Semakin lama proses penyimpanan di dalam baril kayu, maka semakin tinggi kualitas rasa tequila-nya. Tambahan dari pemandu kami, kadar maksimal alkohol yang terkandung dalam tequila yang layak dikonsumsi adalah 55%.

Baril-baril tempat penyimpanan tequila setelah melalui proses pembuatannya yang cukup memakan waktu.

Dan terakhir adakah tahapan yang ditunggu-tunggu peserta tur, yaitu tahap tasting atau mencoba hasil tequila dari perkebunan yang melakukan proses tequila. Ada berbagai macam jenis tequila yang disediakan: tequila white atau tequila maroon dengan kadar alkohol yang berbeda-beda. Pamandu kami menunjukkan cara tasting tequila: meminumnya dengan potongan jeruk nipis, garam lalu meminum tequila-nya.

Lalu acara tur dilanjutkan dengan mengunjungi pusat kota Tequila, yang merupakan salah satu Kota peninggalan Warisan Kekayaan Budaya versi UNESCO. Lalu juga mengunjungi museum tequila dan tentu saja mengunjungi butik-butik tequila yang dikemas dengan cantik.

Berfoto bersama patung salah satu pemusik mariachi di tengah kota Tequila.

Pesan moral yang saya dapat dari mengikuti tur proses pembuatan tequila adalah dibalik rasa minuman alkoholnya, tequila menyimpan sejuta harapan bagi para pekerjanya, yang telah mendedikasikan sepanjang hidupnya agar minuman khas Mexico ini mendunia dan bahkan mempertahankannya agar tetap berdampingan minuman  lainnya, seperti  wine, rhum, champagne dan whisky.

Disinilah letak Tequila.

Tahukah Anda?
  • Alat untuk memotong buah agave adalah coa, yang beratnya 9 kg.
  • 1 (satu) bongkol agave, beratnya kurang lebih 50 – 100 kg.
  • Untuk menghasilkan 1 liter tequila, diperlukan 1 kg bongkol agave.
  • Jenis tequila ada 2 macam.
  • Tequila berwarna bening (tequila white), yang dihasilkan dari proses 100% agave.
  • Tequila berwarna merah gula jawa (tequila maroon), yang dihasilkan dari proses pencampuran gula tebus. 
  • Istilah tequila yang bisa dikonsumsi, tergantung dari lamanya masa penyimpanan dalam baril kayu:
    • Tequila Reposado        : 8 – 12 bulan
    • Anejo                           : 1 – 3 tahun
    • Extranejo                     : 5 tahun 

Pernah dimuat di Kompasiana 2 desember 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar