Like

Tampilkan postingan dengan label Mexico DF. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Mexico DF. Tampilkan semua postingan

Minggu, 30 Maret 2014

XIII. 29. Mexico City (28): Tradisi Adu Banteng - Matador


Bagi Anda yang mengenal tradisi adu banteng yang berasal dari negara Spanyol yang dimulai pada ratusan tahun yang lalu, tentunya sudah banyak mengetahui, menyaksikan secara langsung atau bahkan mendengar sedikit banyak cerita tentang hal tersebut. 

Pertunjukan adu banteng yang semula hanya dimiliki negara Spanyol, sedikit demi sedikit ´menular´ ke negara-negara tetangganya, seperti di Portugal dan Prancis bagian selatan.

Pada abad ke- 15, ketika Spanyol menjejakkan kakinya di negara-negara latin, tradisi adu banteng ini turut dibawanya. Dengan berjalannya waktu, adu banteng pun bisa kita saksikan di negara-negara bekas jajahan Spanyol yang berada di Amerika Selatan, Amerika Tengah dan Amerika Utara.

Kebetulan saat ini saya sedang menjelajah Mexico dan sedang ada musim adu banteng, maka kesempatan ini tidak saya sia-siakan. Kapan lagi bisa menyaksikan langsung salah satu tradisi bangsa Spanyol yang dilestarikan di Mexico? 

Sang matador beraksi.

Bertempat di arena adu banteng yang bernama Plaza de Toros yang terletak di jantung kota Mexico, arena adu banteng ini mampu menampung 40.000an penonton dan merupakan salah satu arena adu banteng terbesar di dunia. 

Tempat yang seharusnya penuh dengan penonton, terpaksa agak kosong karena hujan yang tercurahkan dari langit, serta merta membuat para penonton yang duduk di area terbuka, terpaksa mengungsi. 

Saya yang kebetulan mendapat tempat duduk di barisan terdepan, tetap kekeuh tidak mengungsi ke tribun karena memang benar-benar ingin menyaksikan pertunjukan besar ini. Dan hujan pun bukan berarti penghalang untuk menghentikan pertunjukan. Yes, the show must go on!

Torero tidak hanya menggunakan kain berwarna merah untuk memancing si banteng.

Pertunjukan adu banteng ini berlangsung cukup lama, yaitu sekitar 3 jam, dengan mempertontonkan 6 banteng yang siap mati di tangan para torero (matador dalam bahasa inggris). Ada 3 orang torero yang masing-masing mendapat jatah 2 ekor banteng yang memiliki berat rata-rata 400-an kg  untuk ditaklukkan. 

Setiap pertandingan, setiap torero didampingi oleh 2 orang penusuk punggung banteng (picador dalam bahasa spanyol) sambil menunggang kuda, lalu ada 3 orang penusuk jarum ke punggung banteng (banderillero dalam bahasa spanyol). Banderillo ini bertugas membantu sang torero menaklukkan si banteng. Umumnya, peran banderillo ini juga sama pentingnya dengan torero.

Yang menarik dari pertunjukkan adu banteng ini adalah para torero berdandan abis-abisan dengan kostum menarik dengan warna terang benderang. Gerakan tubuh para torero untuk ´menantang´ para banteng  laksana tari dan irama yang memikat para penonton.

Cucok kan, kostum dan warna kain untuk memancing si banteng? senada warna merah menyala.

Penampilan yang mendebarkan dan menyayat hati  adalah pada saat si banteng sudah terluka dan sekarat, torero dengan piawai memainkan muleta (kain berwarna merah atau merah muda) dengan tujuan membuat si banteng mengamuk. 

Muleta juga berfungsi menyembunyikan pedang yang akhirnya digunakan untuk menusuk leher si banteng. Kejadian ini membuat mata saya berkaca-kaca selama 6 kali pertandingan. Tidak tega. Tetapi karena rasa ingin tahu dan menyaksikan secara langsung pertunjukan ini serta ingin berbagi pengalaman, maka saya menguatkan hati untuk menontonnya. 

Sambil berfikir: kok, tega, ya, mereka membunuh si banteng demi mempersembahkan tontonan yang menarik dan spektakuler. Dan saya juga mikir, sih, kok, mau-maunya saya menonton jika udah tau pertunjukan ini akan  membuat si banteng menderita begitu.

Di akhir babak pertunjukan jika sang torero berhasil menaklukkan si banteng dengan apik dengan penampilan yang memikat, para penonton memberikan ´hadiah´ berupa tepuk tangan yang cukup keras dan lama serta mengibarkan  sapu tangan berwarna putih. Olé!

Cerita di balik ´lapangan´ adu banteng:

  • Para torero mengenakan kostum dengan warna terang dengan bling-bling warna emas untuk menarik perhatian si banteng. Dan, ehmm..untuk menarik perhatian penonton juga, kali, ya?
  • Peran torero ini sangat penting karena dia adalah bintang lapangan di antara para picador dan banderillero. Maka, diperlukan keahlian, kelihaian dan kelincahan gerakan untuk membuat si banteng mengamuk. 
  • Di babak terakhir inilah, peran torero lebih menjadi pusat perhatian, karena hanya ada si torero dan si banteng di lapangan. Jika torero terjatuh atau si banteng berhasil mengalahkan torero, maka peran para torero yang lain, picador dan banderillero yang berada di pinggir lapangan sangat diperlukan untuk membantu sang torero yang terjatuh tadi. Hal ini terjadi pada saat pertandingan ke-5. Tiba-tiba sang torero terjatuh diseruduk sang banteng. Dengan gerak cepat, kedua torero, para picador dan banderillero yang berjaga-jaga di pinggir lapangan, bergegas memasuki lapangan untuk menolong sang torero sambil sibuk mengalihkan perhatian si banteng. Benar-benar moment yang menakjubkan.
  • Warna kain yang digunakan oleh torero untuk membuat mengamuk si banteng tidak harus warna merah atau pink, seperti yang kita lihat di banyak pertandingan adu banteng. Sebenarnya warna apapun akan tetap menarik perhatian si banteng dan membuat si banteng mengamuk karena pada kenyataannya, si banteng adalah binatang yang buta warna.
  • Siap-siap membawa sapu tangan berwarna putih untuk memberikan penghargaan terhadap sang torero. Kalau tidak ada sapu tangan berwarna putih, tissu juga berperan penting untuk menggantikannya. Selain itu, tissu juga berfungsi sebagai penghapus air mata ketika melihat si banteng sekarat.(MP/FOTO:LGN)


XIII. 27. Mexico City (26): Mengunjungi Istana Kepresidenan Mexico

Sebagai ibukota negara Mexico, Mexico DF atau yang disebut ´La Ciudad de México´dalam bahasa spanyol, memiliki banyak tempat yang menarik untuk dikunjungi. 

Pada abad ke-16 ketika bangsa Spanyol menjajah Mexico, banyak bangunan penting yang didirikan olehnya. Di antaranya adalah Istana Kepresidenan atau yang populer disebut ´Palacio Nacional´. 

Istana megah ini terletak di jantung ibukota. Luasnya yang hampir 40.000 m2, menjadikannya daya tarik tersendiri di antara bangunan-bangunan di sekelilingnya. Adalah bangsa Spanyol yang berinisiatif mendirikannya di abad ke-16, dan sampai kini, bangunan tersebut tetap megah, mewah dan anggun.

Disinilah letak Palacio Nacional, di jantung ibukota Mexico.

Ketika memasuki istana ini, aura megah semakin tampak dari dalam. Ketika berhasil masuk setelah melalui pemeriksaan ketiga, kita akan dihadiahi pemandangan taman kecil di tengah-tengah gedung. Hampir segala tanaman dari penjuru Mexico ada disitu. Tak lupa tanaman kaktus dan agave (penghasil minuman tequila) ada juga di taman kecil itu.

Suasana interior Palacia Nacional.

Ada beberapa pilihan ketika mengunjungi istana yang luas ini. Jujur saja, saya tidak mengunjungi seluruh ruangannya. Selain karena terlalu luas, juga tidak semua ruangan dibuka untuk umum. Dengan bantuan pemandu, kunjungan ke Istana Kepresidenan akan lebih bermanfaat. Kita jadi mengenal lebih dekat cerita, sejarah dan orang-orang berjasa dibalik megahnya Istana ini.

Yang menarik dari Istana Kepresidenan adalah selain arsitektur yang megah, ada dekorasi dinding yang menceritakan sejarah mexico. Diego Rivera (suami Frida Kahlo) yang berjasa menghias dinding (mural) di tangga utama, yang dimulainya pada tahun 1929 dan diselesaikan pada tahun 1951. 

Lukisan dinding karya Diego Rivera yang menceritakan sejarah Mexico.

Dari sini, kita bisa mengenal sejarah mexico sejak pendudukan spanyol, zaman revolusi sampai sesudahnya, atau yang dikenal dengan ´México a través de los Siglos´. Semuanya dituangkan Diego Riviera dengan apik. Kami yang belum mengerti sejarahnya pun menjadi ´ngeh´dengan goresan dinding sang pelukis. 

Setelah terpesona dengan lukisan dinding di sekitar tangga utama, kita bisa menyaksikan lukisan dinding lainnya sepanjang koridor. Setiap bagian mempunyai cerita. Mulai dari kebiasaan dan adat mexico, pasar tradisional serta pemandangan Mexico City dahulu kala dan kini.

Pada saat kami berkunjung beberapa waktu lalu, kami beruntung karena 2 ruangan terpenting di Istana Kepresidenan, dibuka untuk umum. Tidak ada pemberitahuan kapan kedua ruangan tersebut dibuka untuk umum, namun sewaktu-waktu dibuka tanpa ada pemberitahuan terlebih dahulu. 

Kedua ruangan tersebut adalah Assembly Hall, dimana para wakil rakyat melakukan rapat dan diskusi, dan ruangan penting lainnya adalah ruang kerja pribadi presiden. Ruangan ini cukup menyita perhatian kami. Bukan hanya dekorasinya yang mewah dan bergaya eropa, tetapi setiap ruangan mempunyai ciri khas masing-masing. Kami pun berhak mengintip ruangan kerja peribadi presiden yang tertata apik. 

Ruangan Senat.

Sepanjang koridor, kami disuguhi lukisan para pemimpin bangsa Mexico yang pernah memimpin, mulai dari zaman pendudukan spanyol sampai terkini. Sebut saja nama-nama seperti Miguel Hidalgo, Morelos, Emiliano Zapata, Alvaro Obregon, dan Fransisco I Madera. Sayangnya kami tidak diperbolehkan mengabadikan kedua ruangan ini karena penggunakan kamera tidak diperbolehkan seperti di ruangan-ruangan lainnya.

Selain itu, kami bisa melihat langsung balkon yang mengarah ke Zócalo (lapangan luas di depan Istana Kepresidenan), yang digunakan oleh Presiden untuk melakukan Grito de la Independencia : “¡Mexicanos, Viva México!” yang dilakukan setiap tengah malam menjelang 16 september yang merupakan tanggal Kemerdekaan Mexico.

Jika suatu saat Anda berkunjung…

  • Istana Kepresidenan bersedia membukakan pintunya 6 hari dalam seminggu (kecuali hari senin), dari pagi hingga sore dan pengunjung tidak dikenakan biaya masuk. Cukup dengan menunjukkan kartu identitas bagi penduduk lokal atau paspor bagi para turis, kita pun berhak menyaksikan kemegahannya.
  • Sebagai salah satu tempat penting dalam sejarah Mexico yang patut dilestarikan, tak heran pengamanan dan kontrol begitu ketat. Kami pun diwajibkan melewati 3 kali pemeriksaan. Memang, sih, agak memakan waktu. Tetapi demi kenyamanan dan keamanan di dalam gedung, ya, ikuti saja.
  • Sebaiknya meminimalkan barang bawaan Anda, kalau tidak, akan ribet sendiri.
  • Bawa tas yang kecil, hindari tas ransel atau tas besar. Jika Anda terpaksa membawanya, ada loket penyimpanan yang aman untuk menaruh semua barang bawaan Anda.
  • Barang bawaan yang tidak diperbolehkan dibawa masuk ke dalam istana: topi, kacamata hitam, pulpen, pensil, cairan (minuman dan minyak wangi), dan gel.
  • Telepon genggam boleh dibawa, tetapi harus dimatikan.
  • Kamera juga diperolehkan, asalkan tidak menggunakan flash sewaktu mengambil foto. 
Foto: Sebagian Herman

Rabu, 29 Mei 2013

XIII. 9. Mexico City (8): Mengunjungi Zocalo

Hola!
Maaf jika terlalu lama menunggu cerita baru tentang Mexico. Masih di seputar Mexico City yang menawarkan banyak tempat untuk dikunjungi. Zocalo, adalah pusat kota di Mexico City yang setidaknya harus Anda kunjungi ketika bertandang ke Mexico.

Mengapa Zocalo begitu istimewa?

Terhampar lapangan luas di pusat kota di antara jejeran dan himpitan bangunan bergaya kolonial, Zocalo mempunyai daya tarik tersendiri. Seperti halnya magis, di Zocalo ini kita bisa menjumpai aneka macam kegiatan. Bisa dikatakan, jika Anda ingin mengenal seperti apa sesungguhnya ibukota yang Anda kunjungi, datanglah ke pusat kota! Begitu pula di Zocalo. Anda akan menjumpai berbagai macam kegiatan dan denyut nadi kehidupan ibukota Mexico ini.

Inilah Zocalo dengan segala aktivitasnya dan tepat di mana orang tumpah ruah.

Di sekeliling Zocalo, terdapat gereja tua yang mempunyai sejarah penting yang panjang. Di sebelahnya, terdapat Templo Mayor, situs arkeologi bangsa Azteca yang membangun peradaban penting yang merupakan cikal bakal Mexico City. Lalu ada Istana Presiden yang di tengah-tengahnya, berdiri kokoh balkon yang mempunyai peranan penting yang merupakan tempat berdirinya Presiden di Hari Kemerdekaan Mexico setiap tanggal 15 september pukul 11 malam dengan merayakan El Grito: Viva Mexico!

Lalu, di setiap sudut Zocalo, bisa kita temui penari tradisional yang dengan ritual yang khas. Dengan memberinya uang receh, mereka akan sangat senang.

Sedikit tips: kita boleh terpesona dengan segala kegiatan di Zocalo, tetapi harus tetap waspada dengan barang bawain kita.
Selamat berjalan-jalan di Zocalo !

Foto: Herman


Jumat, 17 Mei 2013

XIII. 8. Mexico City (7): Menikmati Hari Minggu tanpa Kendaraan di Reforma


Wah..sudah hampir 3 minggu tidak menulis di blog. Saatnya untuk melanjutkan cerita lagi. Masih tentang Mexico City dengan aneka kegiatan serta tempat yang menarik untuk dikunjungi.

Car Free Day Every Sunday

Seperti yang dilakukan juga di kota-kota besar di dunia, salah satu jalan utama dan jalur penting di Mexico City, yaitu Paseo de la Reforma yang biasanya sibuk dan macet di hari-hari biasa, bisa kita nikmati jalan utama tanpa kendaraan. Yes! Car free day every Sunday di jalan protokol ini bisa kita nikmati setiap hari minggu dari pukul 8 pagi sampai pukul 2 siang.

El Angel, simbol di jalan utama Reforma (kiri atas); asyiknya bersepeda di jalan utama Mexico City (kanan atas); Anda bisa ´meminjam´ sepeda ini untuk menikmati kota (kanan atas); berzumba ria pun bisa Anda lakukan di Reforma (bawah).

Tidak hanya bersepeda, kita pun bisa menikmatinya dengan jalan santai. Selain itu, aneka kegiatan ditawarkan seperti senam zumba, aneka stand minuman berenergi yang sering kali menawarkan minuman gratis sampai ada arena bermain untuk anak-anak.

Kegiatan setiap minggu ini tentu disambut dengan penuh antusias oleh para penduduk yang bisa menikmati jalan protokol bebas kendaraan, walaupun seminggu sekali.

Jika suatu saat Anda berkunjung ke Mexico City, jangan lupa untuk menikmati 1 hari minggu santai dengan bersepeda, jalan-jalan atau jalan santai di Paseo de la Reforma.

Mexico City, Mei 2013

Minggu, 28 April 2013

XIII. 7. Mexico City (6): Menyaksikan Lucha Libre



Satu hal yang tidak boleh ketinggalan untuk dilihat atau ditonton ketika mengunjungi Mexico City adalah menyaksikan Lucha Libre (lu-ca li-bre). Lucha Libre atau wrestling dalam bahasa inggris adalah salah satu aksi yang wajib ditonton yang merupakan olahraga sekaligus termasuk seni pertunjukan yang cukup populer di Mexico.

Banyak tempat yang menyajikan pertunjukan populer Lucha Libre di Mexico. Salah satunya adalah di Arena Mexico yang terletak tak jauh dari pusat kota Mexico City. Pertunjukan Lucha Libre ini digelar 2 atau 3 kali seminggu, yaitu di hari selasa, jumat dan sabtu malam atau jumat dan sabtu malam. Tergantung musim bertanding.

Saya di antara para penonton Lucha Libre (kiri atas); Pertandingan pun melebar sampai ke luar ring (kanan atas); serunya lihat para wanita bertanding. Kebanyakan jejeritannya (bawah).

Setiap peserta lucha libre ini wajib mengenakan kostum dan topeng. Dan kita para penonton, tidak boleh dan tidak pernah mengetahui wajah asli para peserta. Nama-nama pun wajib mereka punyai dan dijadikan mode oleh para penontonnya yang fanatik. Misalnya Astro, Angel atau Místico.

Lucha libre ini tidak hanya diikuti oleh para peserta laki-laki, para wanita pun boleh ikut pertandingan olahraga populer ini. Nha, mereka boleh mengenakan topeng atau tidak, tergantung mereka. Lebih serunya lagi menyaksikan para wanita bertanding, mereka banyakan jejeritannya dan kalau sudah gemas dengan lawannya, mereka bisa saling tarik rambut. Ya, ampun!

Menjadi pemenang atau peserta yang kalah bukan soal besar. Yang terpenting adalah mereka menyajikan pertunjukan yang spektakuler bagi para penonton. Ya, karena lucha libre adalah bagian dari seni pertunjukan. Biasanya yang kalah, disoraki habis-habisan oleh penonton dan menghilang ke balik panggung dengan jejeritan penonton yang kadang ´mengerikan´. Sedangkan pemenangnya, dieluk-elukan.

Pertunjukan lucha libre ini sangat menarik. Dijamin akan menjadi pengalaman tak terlupakan selama mengunjungi Mexico.

Mexico, Desember 2011.
Foto: Litok Vera.

XIII. 6. Mexico City (5): Mengunjungi Rumah-Studio Diego Rivera-Frida Kahlo



Jika di blog sebelumnya saya menceritakan sedikit tentang Casa Azul (Rumah Biru) Frida Kahlo yang dijadikan museum dan dibuka untuk umum, cerita kali ini berlanjut tentang Museum dan Studio Melukis Diego Rivera dan Frida Kahlo.

Terletak di daerah San Angel, sekitar 3 km dari Coyoacán tempat Museum Frida Kahlo berada, Museum dan Studio Melukis suami-istri ini juga menarik untuk dikunjungi. Yuk, kita intip seperti apa Museo Casas Estudio Diego Rivera y Frida Kahlo ini!

Suasana Museum Rumah-Studio Diego Rivera-Frida Kahlo. Unik! Menggunakan kaktus untuk memagarai rumahnya ;)


Didesain oleh Juan O´Gorman

Adalah arstitek muda berbakat, Juan O´Gorman, yang mendesain rumah kubik atau rumah bergaya kotak ini untuk Diego dan Frida. Dengan desain minimalis, Juan O´Gorman membangun rumah masing-masing agar mempunyai studio melukis dan berkarya sendiri-sendiri.

Rumah yang didesain oleh arstitek Juan O´Gorman (atas); suasana studio Diego Rivera (kiri bawah); salah satu karya Frida Kahlo, lo que el agua me dio (kanan bawah).

Pada masanya, antara tahun 1933 – 1941, rumah unik menjadi saksi bisu akan karya-karya Diego dan Frida. Selama 8 tahun, pasangan suami istri menempati rumah sekaligus studio untuk berkarya.

Saat ini, dengan mempertahankan bentuk aslinya, Rumah dan Studio Diego-Frida dibuka untuk umum. Kita bisa mengunjungi rumah dan ruangan studio Diego-Frida dan juga rumah Juan O´Gorman yang juga berdiri di dekat Rumah-Studio Diego-Frida.

Menarik, kan? Nah, jangan lupa mengunjungi Rumah dan Studio Diego-Frida jika Anda berkunjung ke Mexico City.

Mexico City, April 2013

Rabu, 24 April 2013

XIII. 5. Mexico City (4): Mengagumi Mexico City dari Istana Chapultepec


Di bab ini saya masih melanjutkan cerita tentang Mexico City dan tempat-tempat yang seru untuk dikunjungi. Setelah sebelumnya bercerita tentang gambaran keadaan Mexico City secara umum, lalu berwisata di atas perahu menikmati kebun bunga di Xochimilco (so-ci-mil-ko) dan mengunjungi Casa Azul Frida Kahlo di Coyoacán, cerita kali berlanjut mengenal Castillo de Chapultepec (Istana Chapultepec).

Sedikit Sejarah tentang Castillo de Chapultepec…

Bangunan cantik ini dibangun pada abad ke-18 oleh penjajah Spanyol yang kala itu sedang menduduki Mexico City. Serunya, sang penjajah berinisiatif membangun konstrukti sebuah bangunan yang terletak di dataran tinggi di tengah kota Mexico City. Sayangnya tidak pernah rampung.

Pemandangan Paseo de La Reforma dari Istana Chapultepec (kiri atas); Salah satu sudut Istana Chapultepec (kanan atas); Istana Chapultepec dari halaman belakang (bawah).

Kemudian bangunan tersebut beralih fungsi menjadi Castillo de Chapultepec (kas-ti-yo de Ca-pul-te-pek) atau Istana Chapultepec yang ditempati oleh pasangan penjajah, Maximilien dan istrinya, Carlota.

Desain interior salah satu sudut di Istana Chapultepec. Lift (kiri atas); tangga di ruangan utama (kanan atas); ruang makan bergaya Raja (bawah).

Setelah masa penjajahan lewat, Istana tersebut sempat terbengkalai kemudian dengan berjalannya waktu, diperbaiki dan ditempati oleh para pemimpin negara Mexico. Salah satunya yang berjasa dan mempercantik Istana Chapultepec adalah diktator Porfirio Díaz.

Bangunan bergaya Barok dan mebel-mebel antik

Beruntungnya kami sewaktu mengunjungi Istana Chapultepec, kami berkesempatan mengintip ruangan-ruangan pribadi yang pernah ditempat Porfirio Díaz dari kamar tidur, ruangan makan sampai kamar mandi yang mempunyai desain interior yang menawan. Mengingatkan saya akan arsitektur bergaya barok yang memang jaya di Eropa pada masanya.

Kamar tidur dengan desain interior yang menawan (atas); kamar mandi yang mewah pada masanya (kiri bawah); ruang makan dengan desain interior seperti di Eropa pada masanya.


Tahukah Anda…

  • Istana Chapultepec terletak di area hijau tengah kota Mexico City.
  • Letaknya di dataran tinggi sehingga kita bisa menikmati panorama Mexico City dari atas bukit.
  • Istana Chapultepec pernah dijadikan lokasi syuting untuk beberapa adegan film Romeo dan Juliet yang dibintangi oleh Lenardo DiCaprio dan Claire Daines.
  • Di tahun 1939, Istana Chapultepec berubah fungsi menjadi museum dan dibuka untuk umum.

Menarik, kan? Saran saya, sempatkan sedikit waktu untuk mengujungi Istana Chapultepec ini ketika Anda mempunyai kesempatan menginjakkan kaki di Mexico City. Dari atas bukit, kita tidak hanya merasakan polusi tetapi juga kesibukan kota besar Mexico City.

Mexico City, April 2012
Foto: Herman



Selasa, 23 April 2013

XIII. 4. Mexico City (3): Coyoacán, berkunjung ke Rumah Frida Kahlo


Jika suatu saat Anda memutuskan untuk berlibur, menejelajah dan mengenal Mexico City, saya sarankan jangan lewatkan untuk mengujungi Coyoacán dan menginjakkan kaki di Rumah Biru Frida Kahlo.

Papan ´Selamat Datang´ di Coyoacán dengan simbol sepeda yang menunjukkan bahwa daerah ini  sangat mendukung program ramah lingkungan dengan bersepeda (atas); Pusat Kebudayaan Coyoacán yang menawarkan banyak aktivitas menarik di bidang seni (bawah).

Salah satu seniman Mexico yang terkenal di seluruh dunia, Frida Kahlo, dan suaminya, Diego Rivera pernah menetap di daerah Coyoacán. Terletak 12 km dari pusat kota Mexico ke arah selatan, Coyoacán menawarkan atmosfer daerah yang berbeda dengan bangunan-bangunannya yang bergaya kolonial.

Dari segi sejarah Mexico, Coyoacán berpartisipasi di dalamnya. Adalah Hernan Cortés yang memilih tinggal di daerah Coyoacán pada saat melawan dominasi Aztec pada abad 16. Seiring berjalannya waktu, Coyoacán berkembang menjadi daerah popular yang marak dengan arsitektur bergaya kolonial serta menjadi pilihan tempat tinggal para bangsawan dan seniman.

Casa Azul* de Frida Kahlo

Saat ini, Coyoacán dikenal sebagai daerah rumah sang artis atau seniman wanita asal Mexico, Frida Kahlo. Jika Anda mengetahui tentang sejarah seniman wanita yang terkenal dengan karyanya yang berjudul ´Viva La Vida´, Anda bisa menjumpai karya aslinya yang saat ini berada di Casa Azul yang menjadi Museum Frida Kahlo.

Tampak depan Museum Frida Kahlo (atas); salah satu sudut yang menandakan bahwa Frida dan Diego pernah menetap di Rumah Biru ini dari tahun 1929 - 1954 (kiri bawah); siapapun bisa bertransformasi menjadi Diego Rivera dan Frida Kahlo (kanan bawah).

Rumah Biru Frida Kahlo terletak di kawasan perumahan Coyoacán. Berdiri kokoh di pojakan jalan, bercat biru dan oranye. Khas Mexico menurut saya. Rumah pribadi yang bertransformasi menjadi museum sang seniman, selalu penuh didatangi oleh para turis lokal dan turis dari seluruh penjuru dunia.

Museum Frida Kahla didesain dengan menjaga keutuhan bangunan serta ruangan-ruangannya, mulai dari ruang kerja Frida Kahlo, ruang tidur sampai dapur, seluruhnya didesain dengan apik, seolah-olah kita kembali semasa hidup Frida Kahlo.

Suasana dari taman Rumah Frida Kahlo. Cafe dan dengan teras pepohonan yang rindang (atas); Salah satu sudut bangunan rumah (tengah); bagian tengah rumah (bawah).

Sayangnya, kita tidak boleh memotret raungan-ruangan maupun koleksi-koleksi sang artis. Nah, ini harus ditaati, ya.

Lain hal ketika kita menikmati taman dan halaman sekitar Rumah Biru Firda Kahlo nan asri dan luas. Pepohonan rindang dan suasana café menyempurnakan hari kunjungan ke rumah sang bintang.

Casa Azul itu…

  • Bisa dicapai dengan kendaraan umum dari tengah kota Mexico City, bahkan turibus (tourist bus) dengan suka rela melewatinya.
  • Sangat dekat dengan pusat kota Coyoacán yang selalu ramai dengan pemandangan café, restoran aneka barang jualan yang dijajakan di pinggir jalan.
Suasana Coyoacán. 
  • Patuhi seluruh ketentuan dan peraturan ketika mengunjungi Museum Frida Kahlo. Seperti tidak maksa memotret ruangan interior sang bintang. Wisata mata dan disimpan di hati dan di kepala adalah salah satu kita menjaga kenangan ketika berkunjung langsung ke rumah sang seniman yang terkena penyakit polio di kala usianya masih anak-anak.
  • Menceritakan suka dan duka serta saksi bisu atas penderitaan dan kebahagiaan hidup sang bintang. Anda akan hanyut di dalamnya bersama dengan karya-karyanya yang menggambarkan pemberontakan, kejujuran dan arti feminisme menurut Frida Kahlo.
  • Terletak tidak jauh dari Museum Leon Trotsky.  


Siap untuk mengunjungi Coyoacán ketika mampir ke Mexico City?

Mexico City, April 2012

*Bahasa spanyol yang berarti Rumah Biru

Foto: Herman


Minggu, 21 April 2013

XIII. 3. Xochimilco, Mexico City (2): Menikmati Kebun Bunga dari Atas Perahu


Hola!

Jika di blog sebelumnya saya menceritakan sedikit banyak tentang gambaran negara Mexico dan ibukotanya, Mexico City secara umum, kali ini saya akan mengajak Anda mengenal lebih dekat salah satu daerah di Mexico City yang menarik untuk dikunjungi: Xochimilco (so-ci-mil-ko).

Xochimilco adalah bahasa Nahuatl yang dalam bahasa Indonesia berarti kebun bunga. Terletak di sebelah selatan Mexico City, Xochimilco ini yang sebagian besar daerahnya meliputi danau yang mengelilingi pulau kecil cocok dikunjungi di akhir pekan di bulan april dan mei ketika bunga-bunga bermekaran.

Termasuk Peninggalan Warisan Dunia versi UNESCO

Tidak main-main bahwa pelestarian lingkungan dan daerah wisata Xochimilco menarik perhatian UNESCO untuk menganugerahkan salah satu Warisan Dunia di tahun 1987. Daerah Xochimilco yang berbunga-bunga dan hijau serta merupakan salah satu peninggalan sejarah di masa lalu, dilestarikan oleh penduduk setempat yang secara sadar bahwa daerahnya memiliki potensi yang besar dari segi pelestarian lingkungan dan wisata.

Xochimilco yang merupakan salah satu Warisan Dunia versi UNESCO.

Naik perahu warna warni

Yang membuat menarik berwisata ke Xochimilco adalah dengan menumpangi perahu yang didandani dengan cantik dengan aneka macam warna cat yang terang benderang. Coba, deh, perhatikan bahwa setiap kapal mempunyai nama sendiri-sendiri. Kebanyakan sih, nama-nama perempuan dan berbau latin, seperti: Maria Fernanda, Alejandra, Beatriz, dan lain-lain. Menarik, ya?

Suasana Xochimilco dari atas perahu dengan nama-nama yang unik.

Siapapun bisa menumpangi kapal cantik ini. Durasinya tergantung keinginan penumpang. Minimal 1 jam agar bisa mengelilingi pulau kecil dan melihat situasi sekitar sampai mengunjungi kebun bunga di sekitar rumah penduduk.

Kita pun bisa menepi jika kita membeli bunga atau tanaman di sekitar pulau kecil yang memang menawarkan toko bunga denga harga yang sangat terjangkau. Sangat murah malah.

Hiburan di atas perahu

Selain berwisata menikmati keindahan Xochimilco dari atas perahu, kita juga bisa menikmati alunan musik mariachi (musik khas Mexico) dari atas perahu. Para pemusik menawarkan jasanya juga dari atas perahu. Yang menarik juga adalah kita tak perlu takut kelaparan karena sepanjang mengelilingi Xochimilco dengan perahu, pasti kita jumpai warung makanan dadakan yang menyediakan aneka jajanan dari atas perahu.

Berbagai macam hiburan dan jajanan dari atas perahu ada di Xochimilco. Mariachi (atas); seorang wanita memasak makanan lokal (kiri bawah): makanan lokal yang siap dinikmati di atas kapal sambil berwisata keliling Xochimilco (kanan bawah).

Xochimilco itu…
  • Salah satu wisata murah meriah di Mexico City dan sangat membumi serta kesempatan berbaur dengan masyarakat lokal yang ramah.
  • Merupakan salah satu pengalaman wisata yang menyenangkan ketika berkunjung ke Mexico City.
  • Bisa jajan makanan lokal Mexico dan menikmati alunan musik mariachi dari atas perahu.

Bagaimana cara mencapai Xochimilco?
  • Mudah sekali karena masih termasuk daerah yang terletak di Mexico City. Kita bisa mencapainya dengan mengendarai mobil.
  • Kita juga bisa menumpang transportasi umum, seperti metro (kereta bawah tanah) akan membawa kita ke tujuan dengan menyambung menaiki tren ligero.
  • Selain metro, kita juga bisa menaiki bus umum, peseros (semacam metro mini di Jakarta), dengan rute tengah kota sampai Xochimilco.

Tertarikkah Anda mengunjungi kebun bunga Xochimilco ini? Yang ada di benak saya, Jakarta dan kota-kota lain di Indonesia yang memiliki sungai atau danau, pasti bisa, dong, menjadikan area tersebut sebagai obyek wisata?

Sebagian foto: Herman
Mexico City, April 2012

Sabtu, 20 April 2013

XIII. 2. All About Mexico City (1): Dari Kemacetan, Transportasi Umum, Jajanan Lokal sampai Museum


Sebelum saya mengajak Anda keliling negara Mexico, ada baiknya terlebih dahulu saya mengajak Anda ke ibukota negara: Mexico City atau yang populer disebut Mexico DF (Distrito Federal), dan mengetahui kondisi kota ini secara keseluruhan.

Mexico City secara umum

Adalah salah satu kota terbesar di negara Mexico itu sendiri, dilihat dari luasnya secara fisik dan jumlah penduduknya yang padat. Terletak 2000 meter di atas permukaan laut dan dikelilingi oleh pegunungan, membuat Mexico mempunyai suhu udara yang sedikit aneh. Selain itu, produksi polusi yang cukup tinggi juga menyebabkan berbagai penyakit, seperti sakit kepala atau migren yang berkepanjangan, bahkan sampai menyebabkan mimisan. Lebih parahnya lagi, menimbulkan gejala penyakit paru-paru.

Suasana Mexico City sehari-hari yang penuh kemacetan, seperti kebanyakan kota besar di dunia.

Tadinya sih, rasanya aneh ya, dan juga kok, kedengarannya serem banget dengan segala sindrom penyakit yang merugikan kesehatan. Tetapi, tidak semua penduduk mengalami hal tersebut. Hal itu tergantung dari daya tahan tubuh masing-masing orang. Kasusnya yang terjadi pada saya adalah ketika tiba pertama kali tiba di Mexico City, sindrom sakit kepala dan migren tidak bisa dihindari.

Mexico City, kota berbahaya?

Menurut kesan saya sendiri ketika menjejakkan kaki di ibukota ini, terasa menyenangkan. Perpaduan modern tetapi masih menjaga keaslian kotanya. Rasa berbahaya jauh dari anggapan surat kabar dan media yang selama ini mengedepankan opini tentang keadaan bahaya dan tingkat kriminalitas yang tinggi.

Suasana di salah satu sudut kota Mexico City. Lihat, deh. masih ada, lho, taksi VW Kodok (bawah) dan suasana bazaar di tengah kota (atas). 


Sebelumnya saya pernah tinggal di Caracas, Venezuela, tentu keadaan Mexico City membuat saya kaget. Sikap orang-orang yang ramah terhadap turis dan bangsa pendatang dan juga pelayanan di bidang jasa sangat baik, malah menimbulkan rasa curiga. Jangan-jangan mereka baik ada maunya.

Belum lagi merasa terkejut dengan sikap penduduk yang ramah, ketika naik taksi pun, sang supir ramah sekali. Memberikan salam selamat siang, menanyakan kabar bahkan bertanya pendapat saya tentang Mexico. Meskipun berbahasa spanyol, memerlukan waktu beberapa hari untuk beradaptasi dan mengerti bahasa spanyol mereka. Ya, setiap negara mempunyai dialek dan gaya berbicara yang berbeda-beda dalam berbahasa, walaupun 1 bahasa.

Seperti apa Mexico City?

Gedung-gedung tinggi pencakar langit, padatnya penduduk, kemacetan sehari-hari, kereta bawah tanah, angkutan umum untuk masyarakat serta ritme kehidupan yang tidak pernah padam adalah kesan tentang Mexico City.

Suasana jalanan yang padat di jalur utama Mexico City. Tersedia sepeda bagi mereka yang ingin menghindar dari kemacetan berkendara.


Sama halnya dengan kehidupan di kota-kota besar lainnya, Mexico City menawarkan kehidupan yang sibuk dan tentu berpengaruh pada gaya hidup masyarakatnya. Justru ini yang membuat kota besar semacam Mexico menjadi dinamis dan menawarkan berbagai kesempatan untuk berkembang dan berkreasi.

Aneka jajanan yang kami temui di pinggir jalan: dari penjual buah, kerupuk sampai sawo dan leci.

Yang membuat menarik Mexico City adalah sektor informal. Aneka tacos (makanan khas) Mexico dijajakan di pinggir jalan, adanya tenda-tenda makanan sepanjang jalan, orang-orang menjajakan aneka barang dagangan di jalanan dan di lampu merah dan yang membuat hidup adalah suara-suara khas yang dikeluarkan dari suara pedagang dan alat musik.


Yang menarik di Mexico City
  • Banyak museum yang terawat dan bersih. Ada museum yang mengharuskan membayar tiket masuk ada juga yang gratis. Setiap hari minggu, museum dibuka gratis untuk penduduk dan turis. Tinggal menunjukkan kartu identitas saja.
Contoh museum-museum yang berserakan di Mexico City. Castillo de Chapultepec (atas) dan Munal (bawah).
  • Beberapa barrio (daerah sekitar) yang merupakan cagar budaya dan dilestarikan oleh pemerintah dan penduduk setempat. Seperti barrio Coyoacán, San Angel, La Condesa. Nanti akan saya ceritakan secara detil di blog selanjutnya.
  • Transportasi yang beraneka ragam, mulai dari kereta bawah tanah, cable car, metro bus (semacam TransJakarta di Jakarta), taksi, pesero (seperti metro mini di Jakarta) dan nyaman membantu mengurangi kemacetan lalu lintas sehari-hari.
Transortasi umum yang banyak dipilih oleh masyarakat: metro (kereta bawah tanah) dan metrobus (semacam TransJakarta di Jakarta), untuk menghindari kemacetan sehari-hari (atas).
  • Diterapkannya jalur satu arah, di beberapa titik kepadatan lalu lintas, sehingga membantu kelancaran dan mengurai kemacetan. Kerugiannya, jika kita salah jalan, ya, dapet salam dari muter-muter jauh sekali. Karena itu, cermati betul jalan yang kita tuju.
  • Adanya care free day setiap hari minggu, dari pukul 6 pagi sampai pukul 2 siang, yang berlaku di jalanan utama pusat kota (sekitar Paseo de la Reforma).
  • Aneka jajanan dan masakan lokal bisa kita nikmati dari tenda pinggir jalan sampai restoran kelas atas.
Jajanan lokal yang kami temui di pinggir jalan sampai kelas restoran: tacos.
  • Masyarakat Mexico memang kreatif. Mereka menjadikan danau sebagai obyek pariwisata. Namanya daerah Xochimilco. Saya akan mengajak Anda mengenal Xochimilco, di blog selanjutnya.
  • Jika Anda tidak memiliki banyak waktu dan ingin melihat Mexico City dalam sehari, bisa naik Turisbus, yang membawa Anda mengenal Mexico City dalam sehari.


Bagaimana cara mencapai Mexico City?

  • Untuk pemegang paspor Indonesia, diperlukan visa untuk menginjak Mexico. 
  • Dari Indonesia, ada 2 pilihan: bisa melalui Lautan Pasifik (Jepang dan Amerika) atau melalui Eropa (Prancis, Jerman atau Belanda). Untuk transit, tergantung dari pesawat yang kita tumpangi. Ada 1 kali transit atau maksimal 2 kali transit.
  • Lamanya perjalanan melalui lautan Pasifik adalah 24 – 30 jam (termasuk waktu menunggu ketika transit) dan melalui Eropa adalah 36 – 38 jam (termasuk waktu menunggu ketika transit).
  • Harga tiket pesawat berkisar antara 1600 – 2500 USD. Tergantung waktu dan bulan kita memilih pergi. Apakah itu low season atau high season.
  • Mata uang Mexico adalah peso (atau biasanya disingkat MXN), dengan simbol $, tetapi bukan dolar. 1 MXN = Rp 800,00.
  • Harga penginapan tergantung jenis dan letak penginapan. Untuk yang murah meriah namun masih terjangkau situasi dan kondisinya, harga mulai dari 15 USD per malam.
  • Untuk biaya hidup, tergantung dari kita sendiri yang mengatur anggaran. Untuk tinggal di Mexico City itu sendiri, 300 USD/minggu adalah anggaran paling hemat. Intinya, sih, tergantung dari gaya hidup.
  • Karena perbedaan antara Mexico-Indonesia adalah 12 jam lebih lambat, maka jika kita pergi dari Indonesia untuk tiba di Mexico, kita akan memakan waktu 1 hari untuk perjalanan. Tetapi kita memakan waktu 2 hari untuk tiba kembali ke Indonesia dari Mexico.
  • Karena jarak dan perjalanan yang cukup jauh, saya sarankan untuk menghabiskan waktu setidaknya minimal 2 minggu untuk menikmati Mexico. Lebih idealnya 3 minggu sampai 1 bulan. Biar puas.
  • Waktu ideal untuk mengunjungi Mexico City adalah dari bulan september sampai juni. Suhu udara masih bisa dikatakan bersahabat. Ada panas dan dingin, tetapi tidak hujan badai yang biasanya terjadi di bulan juni, juli dan agustus.
  • Bagaimana dengan mengunjungi Mexico di beberapa propinsi, termasuk penjelajahan peninggalan situs bersejarah Zapotec, Maya dan Aztec? Saya akan menceritakan lebih lengkap di blog selanjutnya, ya.
Letak Mexico secara geografis.


Nah, tertarik untuk menjelajah Mexico?

Mexico City, april 2012
Sebagian foto: Herman
Foto metro (kereta): LGN