Hai..halo…hola…bonjour…
Sudah lama sekali saya tidak
aktif menulis di blog. Namun terima kasih kepada semua pembaca yang masih setia
mengunjungi blog, mengirim email, bertanya-tanya seputar sekolah di Paris,
bagaimana hidup di Prancis sampai nanya-nanya detil tentang Dating The French
Man bahkan meminta saran ketika memutuskan Married The French Man. Saya terharu…ternyata
sangat membantu kalian semua tentang tip-tip dan pengalaman saya. Setidaknya
kita saling belajar dan saling mengisi, ya. Karena jalan hidup dan pengalaman
hidup setiap orang berbeda-beda. Dengan berjalan dan berdamai dengan waktu,
saya makin memahami bahwa hidup itu penuh belajar dan disyukuri. Semuanya terjadi
karena sudah ada jalannya.
Sekarang waktunya saya berbagi
cerita yang akan ditulis dalam beberapa bagian tentang hidup di Cuenca,
Ecuador, sejak tahun lalu.
AROMA LATIN YANG MENGGODA
Jika Anda mengikuit perjalanan
blog saya dari awal, pasti paham ´alur hidup´ saya yang sejak beberapa tahun
hidup berpindah-pindah negara, alias nomaden. Hidup ini memang pilihan kami
sejak saya memutuskan menikah dengan pria prancis yang mempunyai pekerjaan
pindah-pindah negara berdasarkan proyek. Pusing dan rempong urusan dokumen,
kertas-kertas, barang-barang pindahan, packing, ngatur isi koper sampai
berjibaku dengan mood adalah hal biasa pada akhirnya. Mengapa? Ya, karena kami
memilih untuk menjalani seperti ini. Dibawa asyik aja. Toh tidak semua orang
merasakan jalan hidup seperti kami.
Setelah menetap di Prancis selama
hampir 1.5 tahun, aroma negara latin seakan memanggil-manggil kami untuk
bergegas kembali. Keberuntungan pun masih berpihak karena kami diberikan kesempatan
untuk menjelajah negara Amerika Latin lainnya, yaitu Ecuador. Apa yang ada di
benak saya tentang Ecuador? Pulau Galapagos! Selain itu? deretan pegunungan
Andes yang sarat dengan sejarah dan keindahan alamnya menarik minat kami.
Uniknya pengalaman kami kali ini
adalah kami tidak tinggal di ibukota negaranya, melainkan di kota ke-3, yang
bernama Cuenca. Karena berdasarkan pengalaman-pengalaman yang lalu, setiap
suami bertugas pasti ditempatkan di ibukota. Pikir saya, tidak apa-apalah,
sekali-kali pasti akan seru menjadikan kota ke-3 pengalaman hidup ekspatriasi
kami.
Adalah Cuenca, kota yang
dinobatkan sebagai Warisan Dunia versi UNESCO karena banyak bangunan
bersejarah. Selain itu, Cuenca yang terletak di ketinggian 2500 meter di atas
permukaan laut terletak di deretan pegunungan Andes yang sarat sejarah dan
keindahan alamnya. Cuenca juga dikenal sebagai kota pensiunan orang-orang
Amerika Serikat. Berdasarkan pengalaman saya beberapa tahun hidup di negara
latin, sepertinya di Cuenca terdapat banyak orang yang saya jumpai yang
menguasai bahasa inggris.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar