Ngumpul dan makan-makan adalah perpaduan yang sempurna ;) |
Di cerita
sebelumnya saya menulis tentang pertemanan di Paris dengan orang-orang
Indonesia di Paris, yang akhirnya rasa kebersamaan timbul dengan sendiriya dan
akhirnya kita seperti keluarga.
Walaupun di
Paris mayoritas warga negara Indonesia lebih sering berkumpul dengan penduduk
lokal dan orang asing karena tuntutan kehidupan, pekerjaan dan sekolah, tetapi
kebanyakan dari mereka tetap mencari dan berkumpul dengan sesama warga negara
Indonesia. Hanya masalah frekuensi dan waktu saja yang membedakan: jarang,
kadang-kadang atau sering.
Mayoritas dari
mereka malah membuat jadwal pertemuan makan siang bersama. Misalnya seminggu
sekali, 2 minggu sekali, sebulan sekali atau tiga bulan sekali. Bahkan seringkali
acara pertemuan secara dadakan,
karena kesibukan masing-masing.
Dan ada
beberapa komunitas dan asosiasi juga yang mereka bentuk. Tergantung latar
belakang masing-masing. Misalnya para mahasiswa yang mempunyai wadah
perkumpulan turun temurun: Perkumpulan Pelajar Indonesia. Atau ada pecinta
budaya Indonesia yang membentuk perkumpulan di bidang seni dan budaya. Bahkan
arisan dan dugem bareng pun ada perkumpulannya.
Bagi saya,
banyaknya perkumpulan wajar saja. Karena selain seleksi alam, pertemanan tidak
bisa dipaksakan kita harus cocok dengan siapa. Selama masing-masing saling
menghargai dan tidak saling mengganggu.
Selain itu
juga, berkumpul dengan sesama warga Indonesia banyak serunya. Berbagi suka dan
duka merasakan kehidupan di Prancis. Merantau di negara orang sampai harus
berusaha secara maksimal menguasai bahasanya yang sulit. Jadi, ketika berkumpul
sesama orang Indonesia, bisa dikatakan semacam terapi: boooo…akhirnya berbahasa Indonesia lagi, ya, nek!
Bakso, jadi menu andalan di musim dingin ;) |
Dari semua
perkumpulan yang dibentuk dan terbentuk, yang paling seru memang acara
kumpul-kumpul dan makan-makannya. Yang menarik, mayoritas warga negara
Indonesia pintar mengolah bumbu seadanya sampai menjadi masakan lezat. Bila
sudah agak ahli, aneka bumbu dapur dan bahan-bahan masakan akan diburu ke China Town di daerah Paris 13, di kantin
KBRI atau bahkan belanja ke negara tetangga, Belanda.
Menu makan siang ´seadanya´. Tapi, kalau disantapnya di Paris, terasa istimewa rasanya. |
Walaupun dalam
kehidupan sehari-hari, mayoritas juga memasak masakan Indonesia, dijamin, deh,
berkumpul dan makan-makan masakan Indonesia akan jadi beda rasanya karena
disantap bersama-sama. Maunya nambah
terus. Siap-siap, nih, kalau jadi tuan rumah, harus memasak ekstra nasi, ekstra
lauk dan ekstra cemilan, hehe…
Pastel hasi buatan sendiri ;) |
Dari segi
masakan, mayoritas orang Indonesia yang di Paris menghargai aneka jenis masakan
dan cemilan negeri sendiri. Bakwan, risol atau pastel yang nampaknya jadi cemilan biasa di Indonesia, akan terasa
luar biasa jika dimasak dan dikonsumsi di Paris. Juga nasi goreng, mi goreng
dan sambal terasi akan terasa istimewa rasanya. Kesannya hiperbola, ya? Percaya, deh, jika Anda suatu saat mengalami hidup
di luar negeri (tidak hanya di Prancis), aneka jenis masakan dan cemilan Indonesia
adalah semacam penemuan harta karun.
Apalagi bagi mereka yang kangen rendang berikut sambal ijo-nya
Cassoulet, masakan dari daerah barat daya Prancis. Populer di kota Toulouse dan daerah Languedoc. |
Sebenarnya,
masakan prancis juga tak kalah seru dan lezat, seperti ratatouilles, confit de canard, cassoulet dan aneka salad. Juga
aneka pencuci mulut yang beragam, seperti kue-kue yang lezat, macaron atau crepes, tak kalah menarik perhatian untuk dilahap. Tetap saja,
lidah orang Indonesia tidak bisa jauh-jauh dari nasi, ikan asin, sambal terasi,
bakso dan mi goreng.
Aneka dessert yang yummy. |
Walaupun demikian, mayoritas lidah orang Indonesia di luar
negeri banyak bertoleransi, kok. Misalnya tidak menyantap masakan Indonesia
pun, mereka tetap bisa menikmati masakan lokal dan internasional. Jadi, tidak
mesti harus memakan masakan Indonesia setiap waktu.
Sisi lainnya,
berkumpul dan memasak masakan dan cemilan asal negeri sendiri mempererat
silaturahmi antar sesama warga negara Indonesia yang tidak hanya tinggal di
Paris saja, tetapi juga di kota-kota lain di Prancis. Telepon dan email jadi
sarana untuk saling bertanya resep suatu masakan.
(Untuk semua
teman-teman di Prancis. Jadi rindu masak-masak dan makan bareng lagi).
Foto Bakso dan Menu Makan siang: Koleki Ibu Iin, yang saat ini menetap di Abu Dhabi.
Foto bawah cewek-cewek: Koleksi Rose
Tidak ada komentar:
Posting Komentar