Sebelum kuliah dimulai, foto dulu, dong... |
Kehidupan sekolah di sore menjelang malam hari
membawa saya ke dunia lain yang menyenangkan. Walaupun bidang ilmu yang
saya pelajari tetap tak semenarik dengan bidang ilmu yang saya tekuni dulu,
tetapi saya berusaha melihat celah agar kuliah ini menyenangkan. Seperti
bertemu teman-teman sekelas yang berasal dari berbagai macam profesi.
Kebanyakan dari mereka memang ada hubungannya melanjutkan kuliah dengan profesi
yang mereka jalani, yaitu auditor. Sepertinya hanya saya yang salah jalur:
sekolah akuntansi tetapi berprofesi sebagai sekretaris redaksi majalah wanita.
Dari mereka, saya tetap update berita
seputar bidang ilmu yang saya jalani. Bingung? Tidak. Malah beruntung bisa
menambah ilmu.
Dengan berjalannya waktu dan saya
menyelesaikan bidang studi tepat waktu dan meraih gelar sarjana, membuat saya
sadar bahwa bisa berkomitmen dengan diri sendiri dan menyelesaikan sesuatu sampai
selesai telah menjadi pilihan saya.
Masih keep contact samapi sekarang. Ki-Ka: Saya, Ei, Echi, Deedee. |
Niat melanjutkan sekolah ke eropa
tetap tersimpan rapi dalam daftar masa depan. Cuma memang kuncinya harus sabar
dan tidak boleh tergesa-gesa. Istilah dalam bahasa jawa adalah nggak ngoyo. Saya mempersiapkannya
pelan-pelan sambil tetap bekerja dan menjalankan aktivitas lainnya.
Ketika di tahun ke-4 bekerja, kesempatan untuk sekolah ke Paris itu benar-benar nyata. Tuhan memang mempunyai rencana yang indah pada waktunya. Ya, saya sudah mengantongi pengalaman bekerja dan berhasil menggenggam gelar sarjana. Tugas dan kewajiban saya setengahnya sudah terpenuhi sebagai modal menapak masa depan dan melangkah lebih jauh untuk menimba pengalaman di negeri orang.
Ketika di tahun ke-4 bekerja, kesempatan untuk sekolah ke Paris itu benar-benar nyata. Tuhan memang mempunyai rencana yang indah pada waktunya. Ya, saya sudah mengantongi pengalaman bekerja dan berhasil menggenggam gelar sarjana. Tugas dan kewajiban saya setengahnya sudah terpenuhi sebagai modal menapak masa depan dan melangkah lebih jauh untuk menimba pengalaman di negeri orang.
Saya juga merasa dilancarkan setiap
langkah untuk persiapan ke eropa. Mulai dari mencari sekolah bahasa, lalu
mendapatkannya. Kemudian ada satu keluarga yang bersedia menangggung semua
biaya pendidikan selama setahun. Saya boleh kos di rumahnya dengan syarat saya harus benar-benar serius dan
fokus dengan tujuan saya sekolah di Prancis, dan tentunya ilmu yang saya dapatkan
akan berguna di kemudian hari.
Ketika kesempatan ini benar-benar
datang, sempat linglung juga karena pada saat bersamaan, saya ditawarkan oleh big boss untuk mencoba posisi menjadi redaktur Mode dan Kecantikan dan menyelami dengan benar dunia
jurnalistik. Tetapi saya lebih memilih melanjutkan pendidikan ke Prancis dan
merasakan menjadi petualang di negeri orang.
Walaupun tadinya keputusan ini
disayangkan banyak orang karena berhubungan dengan karier yang kemungkinan
besar menanjak, tetapi saya tidak menyesali keputusan ini.
Saya ingin merasakan menjalani fase kehidupan lain di luar negeri saya sendiri. Saya ingin melancong. Saya ingin membuka jendela dan pintu dunia untuk masa depan. Saya ingin membuktikan pada diri saya sendiri bahwa saya mampu dan menjadi bagian dari masyarakat dunia.
(Untuk-teman-teman S1 Jurusan Akuntansi 2002 –
2004 (jadwal kuliah malam) STIE Perbanas Jakarta, dan (lagi-lagi) teman-teman Cita Cinta. Dan tentunya doa Mama dan Bapak.
2 foto atas: Koleksi Ronald
Foto berempat cewek-cewek: Koleksi Echi.
Foto Cita Cinta: Koleksi Sri Haryanti.
Cerita Lanjutan:
http://puruhita-journey.blogspot.mx/2012/11/i-5-berangkat-ke-paris.html
2 foto atas: Koleksi Ronald
Foto berempat cewek-cewek: Koleksi Echi.
Foto Cita Cinta: Koleksi Sri Haryanti.
Cerita Lanjutan:
http://puruhita-journey.blogspot.mx/2012/11/i-5-berangkat-ke-paris.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar