Like

Senin, 04 Februari 2013

VIII. 17. Colombia (1) : Negara Berbahaya untuk Dikunjungi?

Colombia adalah negara ke-6 di benua amerika latin yang saya kunjungi. Karena alasan diutus oleh tempat saya bekerja, yang membuat saya menjadi mengenal Colombia. Di akhir tahun 2007, ketika saya sedang berada di Caracas, Venezuela, atasan meminta saya untuk mampir ke Bogota yang ditempuh dengan pesawat terbang kurang dari 2 jam.

Bogota, Colombia.

Batin saya: Boooo...bukannya itu kota berbahaya juga di dunia? Juga salah satu negara dengan tingkat kriminal yang tinggi juga markas para pemberontak? Selain itu, Colombia juga ngetop dengan kelompok kartel yang berbahaya dan disegani.

Well, tadinya sih, saya menolak ya, untuk dicemplungin ke Colombia karena sewaktu berada di Caracas, Venezuela saya pun mati gaya karena merasa salah jurusan untuk mendamparkan diri di negara-negara yang sebagian besar image berbahaya bergitu melekat. Salahkan diri sendiri yang kebanyakan mendengar dan melihat berita dengan menelannya mentah-mentah tanpa mencari second opinion, hihi...

Apa daya alasan menolak tidak ingin dilempar ke Colombia sia-sia karena kontener keburu datang dan saya tidak diberikan pilihan lain selain harus landing di Bogota. Akhirnya saya terbang dan membuktikan dengan mata dan pengalaman sendiri bagaimana Colombia itu dengan mengunjungi Bogota, Bucaramangga, Cucuta, Medellin dan Manizales. 

Di blog ini, saya hanya akan bercerita tentang Bogota dan Manizales saja karena foto-foto Medellin, Bucaramangga dan Cucuta tidak memadai dan tidak banyak. Karena tujuan saya ke Colombia adalah berpartisipasi di acara pameran internasional, tentu berbeda pengalamannya dengan para traveler yang memang niat menikmati Colombia dengan plesiran yang tentunya acara jeprat-jepret adalah suatu kewajiban.. 

Dengan demikian, selama masa tinggal di Bogota dan Bucaramangga, saya mendapat kompensasi tinggal di hotel yang memadai yang menyediakan pelayanan lengkap. Saat itu, wifi atau internet masih menjadi fasilitas mewah dan saya mendapatkannya dengan mudah. Lalu saya dizinkan mempunyai nomor handphone lokal,  dan fasilitas transport yng istimewa kemanapun saya pergi. Tentunya untuk tujuan pekerjaan. Kadang suka nekat mencoba menaiki kendaraan umum dan metrobus, yang menjadi percontohan proyek Transjakarta. 

Berbeda dengan Manizales di mana saya memilih tinggal dengan penduduk setempat. Selain pertimbangan faktor aman dan nyaman, penduduk lokal ini juga memasak masakan lokal untuk saya dan Paola.

Dengan waktu yang sempit mengunjungi Colombia dengan plesiran, tetapi saya banyak menghabiskan waktu dengan penduduk lokal dengan cara mereka bekerja dan bagaimana menghadapinya.  

Colombia, akhir desember 2007 - April 2010
Foto peta: google maps

Tidak ada komentar:

Posting Komentar