Sakral bagi saya untuk bertemu
keluarga dan teman-teman tersayang. Menghabiskan waktu tanpa stres memikirkan
perjalanan, pekerjaan, beradaptasi dengan orang-orang baru serta harus bisa menempatkan
diri di setiap keadaan adalah harga mati yang bisa saya dapatkan ketika pulang
kampung.
Selain itu, pastinya, dong, menikmati kuliner negeri sendiri. Hal ini tidak bisa dipungkiri, selain rindu keluarga dan teman-teman, rindu masakan juga yang membuat saya menginjakkan kaki kembali ke negeri sendiri.
Setiap pulang kampung, saya menyempatkan bertemu teman-teman Cita Cinta, Femina Group, di mana kami berbagi ruang dan waktu selama hampir 5 tahun bersama. Walaupun saya
memutuskan untuk berhenti dari pekerjaan karena melanjutkan hidup ke Paris,
komunikasi kami tidak putus begitu saja. Ikatan batin yang luar biasa,
mengantarkan saya pada persahabatan ini.
Sahabat-sahabat yang membuat rindu. |
Suka dan duka pun tetap kami bagi
bersama. Kami tumbuh bersama dan akhirnya kami mengalami tahap hidup yang lebih
bijaksana. Ceileee…hihihi.
Banyak di antara kami yang telah menikah dan punya anak. Setiap bertemu mereka, selalu saja banyak hal yang seru yang bisa dibagi. Kalau mereka mengagumi setiap langkah saya hingga jauh ke negeri seberang sambil mempromosikan kebudayaan Indonesia dari menari dan membatik, saya malah bangga dengan mereka yang memilih konsisten untuk berkembang di jalur jurnalis yang kritis serta tidak berhenti berkarya.
Banyak di antara kami yang telah menikah dan punya anak. Setiap bertemu mereka, selalu saja banyak hal yang seru yang bisa dibagi. Kalau mereka mengagumi setiap langkah saya hingga jauh ke negeri seberang sambil mempromosikan kebudayaan Indonesia dari menari dan membatik, saya malah bangga dengan mereka yang memilih konsisten untuk berkembang di jalur jurnalis yang kritis serta tidak berhenti berkarya.
Karena itulah kami saling berbagi
dan saling mengisi. Tak heran, acara temu kangen diisi dengan berbagai macam
topik yang seru. Dari pekerjaan sampai cita-cita di masa depan.
Saya pun juga menyempatkan bertemu
sahabat-sahabat tercinta sejak kami duduk di SMA. Dengan berjalannya waktu, kami pun tetap
mejalin persahabatan. Jarak tidak menghalangi. Yang penting tetap dekat di
hati.
Begitu juga dengan teman-teman kuliah di Perpajakan UI dan teman-teman di Perbanas. Walaupun tidak setiap pulang kampung saya bertemu mereka, yang penting mereka tetap ada di hati saya.
Yang penting lagi untuk ditemui ketika pulang kampung adalah teman-teman di Liga Tari UI. Obrolan tidak hanya seputar tari, tetapi juga tentang perjalanan, misi dan cita-cita kami untuk terus melestarikan kebudayaan Indonesia melalui seni tari.
Jadwal pekerjaan dan perjalanan saya yang tak
pernah pasti, seringnya tidak bisa memastikan waktu pulang kampung. Jika ada
sedikit waktu, saya tetap meluangkan untuk pulang, meskipun hanya seminggu. Biaya
tiket yang mahal tidak menjadi kendala sepanjang terbayar bisa pulang kampung bertemu
keluarga dan teman-teman.
Seringnya sih, saya membuat kejutan ketika pulang kampung. Hehe..bukannya tidak ingin dititipin oleh-oleh, karena saya selalu ambil keputusan di menit-menit terakhir ketika jadwal pekerjaan dan perjalanan yang tidak menentu.
Untuk seluruh sahabatku tercinta..
Dari berbagai belahan dunia..2005 sampai kini dan nanti..
Foto: sebagian koleksi Jes, Rahma
Untuk seluruh sahabatku tercinta..
Dari berbagai belahan dunia..2005 sampai kini dan nanti..
Foto: sebagian koleksi Jes, Rahma
Tidak ada komentar:
Posting Komentar