Nah, tentu Anda para pembaca
sudah mempunyai sedikit dan banyak gambaran tentang kehidupan karier dan
pekerjaan di Prancis serta mengurus rumah tangga. Yang saya mau bahas lebih lanjut lagi adalah tentang
peluang menjadi pembantu rumah tangga yang bekerja di waktu tertentu atau
menjadi babysitter.
Sudah dibahas di atas tentang
sulitnya mencari pekerjaan sesuai keinginan kita di Prancis, lalu tentang kerepotannya para orangtua di Prancis yang
memutuskan bekerja tapi mereka memiliki anak. Yang mau tidak mau harus
menitipkan anak-anak mereka di tempat penitipan anak atau pengasuh anak atau
meminta jasa babysitter atau pengasuh anak untuk menjemput anak-anak dari
sekolah.
Nah, bagi sebagian orang asing (atau bahkan orang Prancis sendiri) yang kesulitan mencari pekerjaan sesuai dengan keingian mereka, setidaknya
mereka bisa melihat hal ini sebagai peluang untuk menjadi pembantu rumah tangga atau pengasuh
anak.
Jam kerjanya tidak melulu setiap hari dan setiap waktu, jadi kita bisa
mengatur waktu kapan kita bekerja tanpa mengabaikan keluarga kita sendiri.
Memang, sih, profesi pembantu
rumah tangga atau pengasuh/penjaga anak sepertinya rendah dan tidak mungkin
kita lakukan di negeri sendiri. Tetapi, jika profesi tersebut mendapat
kompensasi atau gaji minimal sesuai yang ditetapkan pemerintah serta termasuk
ke dalam profesi yang dihargai di Prancis, akhirnya banyak juga dilakukan oleh
para wanita asing.
Untuk kebanyakan orang Indonesia
sendiri yang saya jumpai, banyak juga yang melakukan pekerjaan ini. Mereka melakukannya
sebagai pekerjaan sampingan. Misalnya mereka anak sekolah yang sedang menempuh pendidikan di
Prancis dan memerlukan uang ekstra, mereka memilih untuk menjadi pengasuh
anak/penjaga anak beberapa jam sehari. Lumayan untuk menambah uang saku.
Begitu pun dengan mereka yang
memilih profesi menjadi pembantu rumah tangga dengan membersihkan rumah orang
lain atau membantunya menyetrika dan dihitung jam-jaman. Hasilnya lumayan untuk
menambah uang belanja atau membeli tas merek tertentu tanpa meminta suami.
Tetapi, balik lagi ke mentalitas individu
masing-masing. Tentu ada yang merasa gengsi, malu, merasa rendah diri atau
takut jadi bahan cemo´oh orang lain. Apalagi jika mereka yang dulunya mempunyai
karier dan pekerjaan bagus di Indonesia, lalu berubah profesi menjadi pembantu
rumah tangga atau pengasuh anak? Ditambah lagi jika sang suami memiliki kedudukan penting di perusahaannya, masak istrinya menjadi pembantu atau penjaga anak? Siapkah Anda atau kita sendiri melihat penilaian orang lain?
Saya tekankan bahwa selama pengalaman hidup di
Prancis, pekerjaan apapun sama mulianya karena seluruh profesi dilindungi
Undang-undang dan ada aturan jelas untuk gaji minimal dan waktu bekerja yang
dilindungi pemerintah. Jadi tidak ada istilah terhina, rendah diri atau merasa
tidak berguna jika Anda melakukan pekerjaan tersebut.
Di blog berikutnya, saya akan membahas profesi
lainnya yang seringnya dianggap remeh dan rendah oleh sebagian besar orang
Indonesia yang tidak mengerti tentang sistem kehidupan dan pekerjaan di Prancis
atau di Eropa tepatnya: menjadi pelayan restoran, pramuniaga toko, kasir
supermarket sampai cleaning service hotel/rumah sakit/restoran/kantor.
(Untuk para perantau dari seluruh dunia, khususnya untuk teman-teman seperjuangan di Prancis, yang tidak pernah menyerah untuk bertahan dan beradaptasi dng kehidupan Eropa yang tidak mudah. Prancis selalu membuka pintunya lebar-lebar untuk mereka yang mau bekerja keras)
(Untuk para perantau dari seluruh dunia, khususnya untuk teman-teman seperjuangan di Prancis, yang tidak pernah menyerah untuk bertahan dan beradaptasi dng kehidupan Eropa yang tidak mudah. Prancis selalu membuka pintunya lebar-lebar untuk mereka yang mau bekerja keras)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar