Like

Tampilkan postingan dengan label sombrero. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label sombrero. Tampilkan semua postingan

Kamis, 03 Oktober 2013

XIII. 10. Mexico (9): Guanajuato, kota Festival yang Mendunia

Hola!

Bagi Anda yang mengenal atau pernah mendengar tentang negara Mexico, pasti akrab dengan sombrero, tequila dan mariachi. Negara yang mempunyai beragam bahasa dialek dan budaya lokal yang masih dilestarikan, Mexico juga mempunyai daya tarik tersendiri dengan aneka festival dan kota-kota kolonial yang memesona.

Di antara sekian banyaknya kota kolonial yang tersebar di seluruh negara Mexico, saya, akan mengajak Anda menjelajah kota Guanajuato.

Berjarak sekitar 330 km dari Mexico City, Guanajuato bisa ditempuh dengan berkendara selama kurang lebih 4 jam. Kita bisa menumpang bus umum yang nyaman untuk tiba di Guanajuato. Atau jika Anda senang berpetualang, Anda bisa menyewa mobil dan mengendarai mobil sendiri.  Dari Mexico City sampai Guanajuato, tersedia jalan tol mulus dengan rambu-rambu jalan yang mudah diikuti. Bisa juga dengan menumpang pesawat terbang kurang dari 1 jam jika Anda tidak mempunyai banyak waktu.

Suasana kota Guanajuato dari ketinggian. Perhatikan, deh, gedung-gedungnya beraneka warna.


Zona Warisan Dunia

Kota kolonial yang dijadikan Zona Warisan Dunia oleh UNESCO di tahun 1988 ini menarik untuk dikunjungi. Arsitektur kota yang indah serta cat rumah-rumah, gereja serta pasar yang berwarna-warni menjadi kota Guanajuato hidup dan meriah.

Tidak ada macet di pusat kota Guanajuato karena jalanan didedikasikan kepada pejalan kaki. Jalanan-jalanan, gang-gang kecil yang tertata rapi dan bersih bisa Anda nikmati. Bahkan Anda akan merasakan dan menemukan suasana yang tidak biasa di pusat kota Guanajuato dengan berjalan kaki. Yang lebih menyenangkan, penduduk kota Guanajuato ini sangat ramah terhadap turis dan bangsa pendatang yang kebanyakan adalah pelajar dari berbagai penjuru dunia. Dijamin Anda akan betah.

Suasana kota Guanajuato. Asyiknya menjelajah kota dengan jalan kaki.

Guanajuato mempunyai kehidupan di bawah tanah juga, persis di bawah pusat kota. Hal ini karena dahulunya, Guanajuato adalah salah satu kota penting penambangan mineral di zaman kolonisasi bangsa Spanyol. Saat ini, bekas penambangan tersebut, dibangun jalanan untuk sirkulasi mobil dan kendaraan umum bisa melewati jalanan bawah tanah yang mirip dengan labirin. Tak perlu takut tersasar karena banyak rambu yang mudah diikuti untuk menentukan arah tujuan perjalanan.

Don Quijote, salah satu simbol Guanajuato.

Selain itu yang menarik, Guanajuato juga dikenal sebagai kota Festival Cervantino. Didedikasikan kepada Miguel de Cervantes, penulis asal Spanyol yang terkenal dengan cerita Don Quixote. Bahkan, sebagai bentuk penghormatannya, dibangun Museo Iconográfico del Quijote.

Museo de las Momias (Museum Mumi)

Bagi Anda penggemar mumi, sebaiknya tidak melewatkan mengunjungi Museum Mumi yang terletak di atas bukti, di ketinggian kota Guanajuato. Dengan berjalan kaki sejauh 500 meter, kita akan dibuat terpesona oleh pemandangan kota Guanajuato dari ketinggian.

Berani, dong, berkunjung kemari?

Mumi-mumi dari Museum Mumi ini diambil dari kompleks kuburan yang merupakan tetangga museum. Suasana lokal yang khas karena lebih banyak turis lokal Mexico daripada orang asing, menjadikan Museum Mumi ini sebagai salah satu tempat wisata yang wajib dikunjungi.

Deretan mumi-mumi dewasa dan bayi tertata rapi dalam ruangan kaca dengan suhu udara tertentu.

Jika Anda ingin menguji dan memacu adrenalin Anda, ada museum horor tentang kematian yang terletak di samping Museum Mumi. Tertarik?

Guanajuato itu…
  • Dengan letak geografis 2000 meter di atas permukaan laut, membuat cuaca di Guanajuato berubah ekstrem. Di pagi dan malam hari, dingin sekali, tetapi di siang dan sore hari panasnya minta ampun. Jadi, siap-siap bawa tank top dan mantel / baju hangat.
  • Terkenal dengan reputasinya yang baik untuk para pelajar asing yang ingin belajar dan memperdalam bahasa Spanyol.


Sekilas tentang Festival Cervantino

Kota Guanajuato dikenal juga sebagai kota Festival Cervantino yang digelar selama dua minggu setengah di pertengahan bulan oktober. Yaitu festival budaya dari berbagai macam negara yang menampilkan tarian, orkestra dan teater ini berhasil menjadi salah satu festival terbesar di Amerika Latin bahkan diperhitungkan di festival-festival dunia.

Suasana Festival Cervantino yang saya kunjungi di oktober 2011.

Pada awalnya di tahun 1950-an, Festival Cervantino ini dibawa oleh para pelajar Eropa ke Guanajuato. Mereka mementaskan teater salah satu karya Miguel de Cervantes, EntreMeses. Sejak saat itu, festival Cervantino berkembang tidak hanya menampilkan teater, tetapi juga menampilkan tarian dan orkestra dengan mengundang seniman-seniman sekelas dunia dari berbagai negara.

Menurut catatan, Indonesia pernah berpartisipasi di Festival Cervantino tahun 1987 melalui tarian tradisional. Lalu pada tahun 2009 juga pernah. Dan tahun 2012 lalu, Matah Ati  berpartisipasi dalam Festival Cervantino ini.

Letak geografis Guanajuato, di tengah-tengah negara Mexico.


Qué tengan buen paseo a Guanajuato!*

Selamat berjalan-jalan di Guanajuato (bahasa spanyol)

Kamis, 18 April 2013

XIII. 1. It´s time for Mexicoooooo...!!


Hola!

Setelah menjabarkan pengalaman penjelajahan saya dari Eropa sampai ke negara-negara di benua Amerika Latin serta di sela-selanya menyempatkan pulang kampung ke Jawa, di mana saya banyak mendapat berbagai pengalaman hidup yang penuh dengan pesan moral, saatnya bercerita tentang plesiran, sejarah dan pengalaman hidup yang masih berlangsung di Mexico.

Kali ini berlanjut tentang perjalanan dan penjelajahan Mexico, negara di mana saat ini saya berada. Menetap di Mexico City 2 tahun lebih membuat saya mengenal lebih jauh lagi tentang kehidupan, budaya, sejarah dan karakteristik bangsa latin.

Herman bersama para pemusik Mariachi (atas); situs bersejarah suku Maya, Palenque di Propinsi Chiapas (tengah); tacos, makanan khas Mexico (bawah)

Saya ingin mengetahui anggapan, pendapat atau kesan Anda ketika mendengar nama Mexico? Negara macam apakah itu? Saat mendengar nama Mexico, yang ada di kepala saya adalah sombrero dan tequila! Bukan salah satu negara berbahaya di dunia.

Dilihat dari letak geografisnya, Mexico terletak di Amerika Utara. Tetapi dari segi budaya dan kehidupan, Mexico termasuk ke dalam karakteristik bangsa Amerika Latin. Walaupun Mexico berbahasa resmi spanyol, pemerintah dan penduduk lokal tetap mempertahankan bahasa dialek di beberapa propinsi.

Ibukota Mexico, yaitu Mexico City terletak di tengah-tengah negara Mexico. Menurut survey dan tentunya anggapan banyak media dan anggapan orang, ibukota negara ini termasuk salah satu kota berbahaya di dunia. Selain itu juga, termasuk kota yang berpolusi cukup tinggi.

Mexico City, suasana di tengah kota (kiri atas); Piramida Chichén Itza, peninggalan suku Maya di Semenanjung Yucatán (kanan atas); bus umum dengan rute tengah kota ke airport (kanan atas), Tulum, situs bersejarah suku Maya di Propinsi Quintana Roo, di pinggir Laut Karibia (bawah).

Negara yang terkenal dengan musik mariachi ini mempunyai kesan mistis karena berhubungan dengan sejarah penduduknya di masa lampau, jauh sebelum bangsa Spanyol menjejakkan kaki di Mexico. Selain itu, Mexico penuh dengan petualangan dan aura yang berbeda setiap propinsi. Juga mempunyai karakteristik khas yang membuat Mexico lebih kinclong untuk dikunjungi.

Selama 2 tahun lebih saya berada di Mexico, tentu tidak hanya plesiran mengagumi Mexico dari segi arstitekturnya dan sejarah yang kaya cerita pada zaman prahispanik. Sebut saja suku Zapotec, Maya dan Aztec di antara puluhan bahkan ratusan suku yang eksis di Mexico, yang berhasil membuat kagum dunia bahkan menciptakan peradaban dunia yang masih digali terus sampai saat ini. Saya juga berpartisipasi mempromosikan budaya Indonesia. Untuk Mexico itu sendiri, saya bersedia menjadi relawan dengan mengajar tarian dan membuka kelas membatik untuk orang-orang Mexico.

Peninggalan situs bersejarah yang ditata ulang dengan rapi, ratusan museum yang juga ditata menarik sehingga tidak membuat pengunjung bosan sampai karakteristik penduduk Mexico itu sendiri yang secara sadar melestarikan budaya dan peninggalan nenek moyang mereka, yang membuat para turis bahkan orang asing tertarik untuk mendatangi dan memilih untuk menetap sementara. Tersihir oleh pesona alam dan budayanya.

Yang menarik juga, tentu saja makanan lokal, minuman, musik, dansa dan pesta! Hal-hal tersebut tentu menjadi magnet dan daya tarik tambahan.

Bienvenidos en Mexico!*
Selamat datang di Mexico!

Sebagian foto: Herman