Like

Tampilkan postingan dengan label France. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label France. Tampilkan semua postingan

Rabu, 30 Juli 2014

XIV. 9. (Prancis): Loches. Istana Abad Pertengahan di Pays de la Loire

Daerah di Prancis yang kami kunjungi pada saat musim semi adalah kota Loches, kota di daerah Pays de la Loire, yang tekenal dengan banyaknya istana raja-raja dari zaman abad pertengahan sampai zaman keemasan. Daerah yang menjadi sumber sejarah Prancis, cerita rakyat sampai dongeng anak-anak ini selalu menarik untuk dikunjungi.

Loches, kota abad pertengahan di Pays de la Loire. Mirip negeri dongeng.

Ceritanya, kami memilih Loches adalah untuk tempat temu kangen beberapa keluarga prancis sewaktu kami sama-sama tinggal di Mexico. Dan kebetulan kami semua kembali ke Prancis namun tinggal di kota yang berbeda-beda. Untuk merajut tali silaturahmi, kami memutuskan untuk menghabiskan waktu akhir pekan bersama di daerah yang netral, yang letaknya di tengah-tengah dari tempat tinggal kami. Jadilah Pays de la Loire kami pilih untuk berkumpul.

Loches adalah kota kecil namun juga nama istana kecil zaman abad pertengahan yang masih berdiri kokoh di antara bangunan-bangunan yang didirikan kemudian. Loches masih menjadi keaslian istana lengkap dengan sejarah dan juga melestarikan aneka kegiatan seperti zaman pertengahan. Tujuannya apalagi jika bukan untuk melestarikan budaya agar tidak lekang oleh waktu.

Disinilah letak Loches.

Kami menikmati keindahan kota kecil ini dengan mengunjungi istananya yang cantik dan terawat rapi. Kesan seram dan kotor sangat jauh dari istana ini. Tentu saja istana harus terawat rapi karena memang primadona bagi turis lokal maupun turis internasional.

Beberapa kegiatan yang bisa dilakukan di Loches adalah tentu menikmatinya dengan berjalan kaki mengitari perkampungan, lalu kita juga bisa bersepeda di alam bebas nan luas.


Foto peta: vin-vinge.com via google


Kamis, 04 April 2013

XI. 2. Berpartisipasi di Acara Pameran Indonesia di Saint Etienne dan Saint-Lô, Prancis

Kalau di bab-bab sebelumnya berbagi tentang pengalaman hidup serta suka dan duka tentang Amerika Latin, ali cerita berlanjut lagi tentang pengalaman saya menjelajah kota-kota di Eropa. Karena judulnya bolak balik antara Eropa dan Amerika Latin, maka saya juga ingin berbagi tentang pengalaman mengikuti pameran di Eropa.

Berpartisipasi di acara pameran seni dan budaya serta produk Indonesia di beberapa kota di Prancis, tentu tidak sama rasanya dengan pengalaman saya mengikuti pameran sejenis di negara-negara Amerika Latin.

Bisa dikatakan Eropa disiplin dalam hal waktu, pengiriman barang, dokumen yang diminta serta pengaturan tempat pameran serta jadwal, semuanya tertata rapi dan tersistem dengan baik. 

Lagi-lagi saya mengalami jetleg karena bolak balik mengikuti acara pameran di berbagai negara Amerika Latin yang seringkali tidak tersistem dengan baik dan bikin bingung, lalu kembali ke Eropa dengan segalanya yang lebih teratur. 

Suasana Pameran Indonesia di Saint Etienne. 

Disini, nih, kadang-kadang saya suka merasa bengong dan bertanya-tanya: saya sedang berada di mana, apa yang harus saya kerjakan dulu, dll.

Tetapi dengan berjalannya waktu dan menerima serta memahami perbedaan budaya, maka saya cepat beradaptasi. Saya harus bisa menempatkan diri dan siap bertindak di berbagai situasi.

Serunya, orang-orang di Eropa terpesona dengan Amerika Latin. Begitu pun sebaliknya. Orang-orang di Amerika Latin tertarik untuk ke Eropa. Sementara saya? Yang ada di pikiran saat itu: harus bekerja dengan baik dalam situasi apapun, harus bisa mengatur waktu dengan baik pula agar tidak merugikan siapapun serta harus siap dengan stand yang tertata cantik agar menarik perhatian pengunjung. Dan saya pun harus berdandan cantik yang mewakili citra wanita Indonesia. Ehm…tak ketinggalan, saya harus sigap ketika panitia meminta saya untuk menari tradisional atau membatik. Rempong? Pasti…

Suasana tempat pameran yang disulap seperti di berbagai tempat di Indonesia.

Pengalaman seru berpartisipasi acara pameran di Saint Etienne dan Saint- Lô, Prancis, memperkaya pengalaman dan pergaulan. Teman saya bertambah banyak. Dan saya juga bersyukur dipertemukan orang-orang yang baik, yang senantiasa membantu dan mendukung pekerjaan yang tidak mudah ini.


Terima kasih tak terhingga kepada Pak Bos nun jauh di Semarang yang memberikan kepercayaan yang begitu besar kepada saya untuk melakukan perjalanan Eropa-Amerika Latin bolak balik.

Juga kepada seluruh teman-teman yang baik hati, yang saya temui dalam perjalanan antara 2 benua.

Prancis, sept dan okt 2009