Like

Jumat, 18 April 2014

XIII. 31. Mexico City (30): Mengajar Menari dengan Sukarela di Rumah Penampungan anak-anak Mexico

Masih cerita tentang pengalaman hidup di Mexico. Tidak hanya jalan-jalan menikmati keindahan negara penghasil tequila ini, saya pun juga berpartisipasi melakukan kegiatan yang berhubungan langsung dengan penduduk lokal.

Jika di bab sebelumnya saya berbagi cerita tentang menari tarian tradisional Indonesia di acara anak-anak nasional Mexico dan mengjar membatik kepada penduduk lokal, ada kegiatan lain yang juga saya lakukan. Yaitu menjadi pengajar sukarela tari-tarian di tempat penampungan anak-anak Mexico usia 3 – 15 tahun.


Inilah mereka.

Tujuannya adalah juga berbagi dengan penduduk lokal dan juga inginnya saya berkontribusi melakukan suatu kegiatan yang berguna untuk anak-anak dan saya sendiri. Selain itu mengajar anak-anak semakin mengasah kemampuan bahasa spanyol saya.

Seminggu sekalli setiap hari jumat, saya menjadi pengajar tari-tarian tradisional Indonesia bagi anak-anak di rumah penampungan yang bernama Albergue Infantil Ines Gasca yang letaknya tidak jauh dari tempat tinggal saya. Tarian yang saya ajarkan adalah tarian betawi, tari Saman dan tarian kreasi Indonesia lainnya. Bahkan kami sempat berpartisipasi di acara perlombaan dan meraih penghargaan.

Bersama para penari sebelum pentas.

Profil anak-anak ini bermacam-macam. Mereka datang dari aneka latar belakang keluarga yang berbeda. Rata-rata adalah karena ketidakmampuan ekonomi atau orangtua mereka bersalah. Menjadi pengajar mereka ya, susah-susah gampang karena tingkat kepekaan dan kemampuan daya tangkap berbeda-beda. Sesekali mereka juga curhat atau cerita tentang apa saja kepada saya.

Pengalaman mengajar dan terjun langsung ke masyarakat lokal membuat saya menghargai perbedaan. Dan sebagai bangsa pendatang, setidaknya saya bahagia bisa berbuat sesuatu yang berguna untuk orang lain dan diri sendiri.


Didedikasikan kepada anak-anak manis Mexico nun jauh disana…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar