Like

Selasa, 04 Agustus 2015

XIV. 20. (Prancis) : Pengalaman Kehamilan dan Melahirkan

Hello lagi…

Wah..sudah hampir setahun saya nggak update blog. Terima kasih bagi yag terus mengunjungi blog saya, meninggalkan komentar serta mengirim email.

Sebenarnya saya hanya tidak produktif menulis, tetapi masih rajin membalas komentar dan email-email yang dikirim ;)

Ceritanya..tahun 2014 telah dilalui dengan suka cita. Banyak sekali kejadian yang membawa berkah. Terutama di keluarga saya. Ya, kami menantikan anggota baru dalam keluarga. Lalu saya sibuk membantu adik yang meneruskan pendidikan S2 di salah satu Universitas di Paris.

Tahun 2015 di bulan februari adalah babak baru dalam kehidupan kami. Bayi perempuan mungil lahir dengan selamat, sehat dan sempurna. Berkah dan karunia Allah yang tak terbantahkan. Dan dari sinilah hidup kami berubah: merawat makhluk kecil yang berharga, mengubah hidup kami menjadi orang tua yang harus bertanggung jawab mengurus, merawat dan membesarkannya. Bukan pekerjaan mudah karena kami sudah ´teken´ mengikat seumur hidup.

Memiliki perut gendut yang didalamnya makhluk hidup adalah pengalaman yang luar biasa. Dan saya sangat menikmati kehamilan walaupun harus melalui banyak pemeriksaan demi kesehatan calon ibu dan anak.


Si Cah Ayu lahir di sebuah klinik di kota Grenoble, 17 februari 2015 pukul 19.46. Suhu udara waktu itu adalah 2 derajat. Dingin namun bersalju. Tidak mudah menunggu detik-detik proses kelahirannya. Saya mengalami kontraksi selama 24 jam dan kemudian berhasil melahirkan melalui persalinan normal.

Suasana kota Grenoble yang bersalju pada saat proses melahirkan. Cah ayu adalah baby winter.


Pro persalinan normal

Pengalaman merasakan kehamilan dengan tenang dan penuh dengan pantauan saya alami di Prancis. Karena kehamilan pertama dan saya berusia di atas 30 tahun, ginekolog sangat perhatian dan saya diwajibkan untuk melakukan pemeriksaan secara rutin. Baik kontrol kandungan setiap bulan, pemeriksaan darah setiap bulan, asupan makanan-minuman-vitamin juga sangat diperhatikan. 

Tidak hanya fokus pemeriksaan kandungan, tetapi juga kesehatan mata dan gigi juga mendapat perhatian. Awal-awal kehamilan dan banyak pemeriksaan ini-itu lumayan membuat stres juga. Yang saya pikirkan adalah yang penting calon bayi sehat dan sempurna. Maka dari itu, saya benar-benar serius dan menjaga sekali kehamilan selama 39 minggu.

Suasana ruang bersalin di Klinik Muatualiste Grenoble.


Beruntungnya di Prancis, semua biaya pemeriksaan gratis ditanggung asuransi negara dan asuransi tambahan. Jadi sudah terbantu kami tidak perlu pusing mengenai biaya. 100% ditanggung. Bahkan untuk biaya persalinan, dokter, klinik, obat dan vitamin.

Walaupun Prancis termasuk negara modern yang sudah sangat maju untuk ilmu kedokteran dan alat-alat medisnya, mereka tetap pro dengan kehamilan normal. Kelahiran dengan operasi cesar hanya dilakukan jika si calon bayi harus segera ditolong atau kondisi kesehatan si ibu yang tidak memungkinkan untuk menjalani kelahiran normal.

Kontraksi lebih dari 12 jam dan bayi belum lahir juga? Ya, ditunggu saja. sepanjang tidak ada komplikasi, janin terganggu atau harus ada tindakan operasi segera, ya si calon ibu harus sabar melewati proses kontraksi. Jadi, kita tidak bisa memilih waktu, tanggal ataupun jam si bayi lahir. Tergantung si bayi kapan mau lahir. Nah, di sini fisik dan mental si calon ibu mendapat cobaan yang luar biasa. Selain itu, calon ayah pun harus sabar mendampingi calon ibu yang kesakitan berjuang melahirkan.

Pemakaian epidural cukup tinggi bagi para ibu yang melahirkan secara normal. Sangat membantu sekali mengurangi rasa sakit kontraksi dan waktu melahirkan. Walaupun banyak juga para ibu yang tidak memilih menggunakan epidural dengan alasan agar pemulihan paska melahirkan lebih cepat dan lebih alami. 

Saya? Jelas memilih epidural akhirnya walaupun berjuang dulu hampir 20 jam melalui kontraksi hebat sampai bukaan 4. Tetapi jangan terlalu kuatir dengan rasa sakit yang luar biasa hebatnya yang tidak bisa dilukiskan dengan kata-kata. Begitu si bayi lahir dengan sehat, selamat, menangis dan refleks langsung  mencari ASI, seketika rasa sakit hilang. Ajaib sekali!

Setelah si bayi lahir, di sinilah babak baru kehidupan yang sebenar-benarnya dimulai. Mulai detik kelahirannya, saya tidak lagi menjelajah dunia sendirian, tidak lagi berpindah-pindah negara berdua dengan suami, melainkan kami membawa juga makhluk kecil titipan Yang Maha Kuasa untuk berpetualang bersama kami. 

Ya, kami telah siap membawanya memperkenalkan dunia. memperkenalkan 3 budaya yang berbeda: Indonesia, Prancis dan budaya negara di mana kami memilih untuk tinggal dan berpetualang.

Tahun 2015 adalah tahun petualangan kami bertiga sebagai anggota keluarga lengkap: ayah, ibu dan anak.





3 komentar: