Masih cerita tentang pengalaman hidup di Mexico. Tidak hanya
jalan-jalan menikmati keindahan negara penghasil tequila ini, saya pun juga
berpartisipasi melakukan kegiatan yang berhubungan langsung dengan penduduk
lokal.
Jika di bab sebelumnya saya berbagi cerita tentang menari
tarian tradisional Indonesia di acara anak-anak nasional Mexico dan mengjar membatik
kepada penduduk lokal, ada kegiatan lain yang juga saya lakukan. Yaitu menjadi
pengajar sukarela tari-tarian di tempat penampungan anak-anak Mexico usia 3 –
15 tahun.
Inilah mereka. |
Tujuannya adalah juga berbagi dengan penduduk lokal dan juga inginnya
saya berkontribusi melakukan suatu kegiatan yang berguna untuk anak-anak dan
saya sendiri. Selain itu mengajar anak-anak semakin mengasah kemampuan bahasa
spanyol saya.
Seminggu sekalli setiap hari jumat, saya menjadi pengajar
tari-tarian tradisional Indonesia bagi anak-anak di rumah penampungan yang
bernama Albergue Infantil Ines Gasca yang letaknya tidak jauh dari tempat
tinggal saya. Tarian yang saya ajarkan adalah tarian betawi, tari Saman dan
tarian kreasi Indonesia lainnya. Bahkan kami sempat berpartisipasi di acara
perlombaan dan meraih penghargaan.
Bersama para penari sebelum pentas. |
Profil anak-anak
ini bermacam-macam. Mereka datang dari aneka latar belakang keluarga yang
berbeda. Rata-rata adalah karena ketidakmampuan ekonomi atau orangtua
mereka bersalah. Menjadi pengajar mereka ya, susah-susah gampang karena tingkat
kepekaan dan kemampuan daya tangkap berbeda-beda. Sesekali mereka juga curhat
atau cerita tentang apa saja kepada saya.
Pengalaman mengajar dan terjun langsung ke masyarakat lokal
membuat saya menghargai perbedaan. Dan sebagai bangsa pendatang, setidaknya
saya bahagia bisa berbuat sesuatu yang berguna untuk orang lain dan diri
sendiri.
Didedikasikan kepada anak-anak manis Mexico nun jauh disana…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar